Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korea Utara Sebut Korea Selatan Halu soal Bongkar Speaker Propaganda

Perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. (Wikipedia.org/Driedprawns)
Perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. (Wikipedia.org/Driedprawns)
Intinya sih...
  • Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo-jong membantah telah membongkar pengeras suara propaganda mereka
  • Kim Yo-jong mengatakan, Korea Utara menepis semua spekulasi mengenai kemungkinan dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara membantah telah membongkar pengeras suara propaganda mereka. Hal ini disampaikan adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo-jong.

Wakil Direktur Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara itu mengkritik tajam pernyataan Presiden baru Korea Selatan, Lee Jae Myung. Kim menilai, itu hanya asumsi sepihak Lee dan permainan manipulasi opini publik.

"Kami tidak pernah mencopot pengeras suara yang ditempatkan di sepanjang perbatasan, dan kami juga tidak berniat melakukannya," kata Kim dalam pernyataannya yang diberi judul 'Harapan Seoul Hanya Mimpi Bodoh' yang dimuat Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

1. Korea Selatan anggap sebagai balasan dari tindakan mereka

Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung. (x.com/대한민국 대통령실)
Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung. (x.com/대한민국 대통령실)

Dikutip dari Asia Today, Kamis (14/8/2025), komentarnya muncul setelah Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pada 9 Agustus 2025, Korea Utara tampaknya telah mencopot beberapa pengeras suara sebagai tanggapan atas tindakan Korea Selatan.

“Kami baru-baru ini telah melepas pengeras suara di Korea Utara. Saya tidak tahu apakah ini berlaku secara menyeluruh, tetapi saya dengar Korea Utara juga telah melepas beberapa," ujar Lee.

"Saya harap kedua belah pihak dapat melepas semua pengeras suara sesuai dengan tindakan masing-masing," sambung Lee.

Ia juga menyatakan harapan langkah-langkah bersama, seperti penangguhan siaran yang bermusuhan, dapat secara bertahap membuka saluran bagi dialog dan komunikasi antar-Korea. Namun, muncul laporan Korea Utara memasang kembali salah satu dari dua pengeras suara yang telah dilepasnya sehari sebelumnya.

2. Protes Ulchi Freedom Shield Korsel-AS

Arsip foto - Pemimpin Korea Kim Jong Un dan saudara perempuannya Kim Yo Jong menghadiri pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Peace House di desa gencatan senjata Panmunjom di dalam zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan, 27 April 2018. ANTARA FOTO/Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters/aww
Arsip foto - Pemimpin Korea Kim Jong Un dan saudara perempuannya Kim Yo Jong menghadiri pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Peace House di desa gencatan senjata Panmunjom di dalam zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan, 27 April 2018. ANTARA FOTO/Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters/aww

Kim Yo-jong juga memperingatkan, penyesuaian terbaru terhadap latihan militer gabungan Ulchi Freedom Shield antara Seoul dan Washington tidak layak dipuji dan akan terbukti sia-sia.

Dia menambahkan, Korea Utara menepis semua spekulasi mengenai kemungkinan dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat.

3. Korea Selatan hanya mencari perhatian Korea Utara

InterKorea Summit 2 Mei 2018, pertemuan antara Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Kim Yo-jong (Cheongwadae / Blue House, KOGL Type 1, via Wikimedia Commons)
InterKorea Summit 2 Mei 2018, pertemuan antara Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Kim Yo-jong (Cheongwadae / Blue House, KOGL Type 1, via Wikimedia Commons)

Ia menuduh pemerintahan Korea Selatan saat ini berusaha menghapus langkah-langkah yang diambil secara sepihak di bawah pemerintahan Yoon Suk-yeol dan mencari pujian seolah-olah telah mencapai sesuatu yang signifikan.

"Entah Korea Selatan akan menyingkirkan pengeras suara, menghentikan siaran, menunda, atau mengurangi latihan, kami tidak peduli dan tidak tertarik," kata Kim.

Adik perempuan Kim Jong Un itu menegaskan kembali, Pyongyang tidak memiliki niat apa pun untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan, pelayan setia dan sekutu setia AS. Ia menambahkan, posisi ini akan diabadikan dalam konstitusi Korea Utaradi masa mendatang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us