Korut Tuduh Korsel Terbangkan Drone Sampai ke Pyongyang

- Kementerian Pertahanan Korut tuduh Korsel kirim drone ke wilayahnya untuk tujuan politik, pelanggaran kedaulatan negara.
- Drone Korsel terbang di atas Pyongyang sebanyak tiga kali, menyebarkan selebaran anti-Korut, disertai foto drone yang jatuh.
- Ketegangan antara Korut dan Korsel semakin intens dengan saling tuduh mengirim materi anti dan balon isi sampah ke wilayah masing-masing.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Korea Utara (Korut) menuding militer Korea Selatan (Korsel) mengirim drone ke wilayahnya untuk tujuan politik dan menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan negara.
"Pesawat nirawak Korsel terbang di atas Pyongyang setidaknya tiga kali bulan ini untuk menyebarkan selebaran anti-Korut," begitu pernyataan Kemhan Korut, dikutip dari Channel News Asia, Senin (28/10/2024).
Media pemerintah Korut, KCNA, juga telah merilis sejumlah foto drone Korsel yang jatuh. Selain itu, analis Korut juga menemukan lebih dari 230 rencana penerbangan dan catatan penerbangan sejak Juni 2023, termasuk rencana untuk menyebarkan selebaran propaganda.
1. Selebaran disebar di atas gedung Kemlu Korut
Sementara itu, catatan pada 8 Oktober 2024 menunjukkan drone Seoul meninggalkan pulau perbatasan, Baengnyeongdo, pada larut malam dan melepaskan selebaran di atas gedung Kementerian Luar Negeri Korut dan Kemhan Korut beberapa jam kemudian.
Sampai saat ini, Korsel belum memberikan pernyataan rinci atau menanggapi klaim dari Pyongyang. Namun, mereka menyatakan pernyataan Korut tidak layak untuk diverifikasi.
2. Korut bisa siapkan serangan balasan

Seorang juru bicara pemerintah menegaskan jika Korsel masih melakukan hal yang sama, maka Korut tidak segan untuk menyiapkan serangan balasan.
Ketegangan juga makin intens ketika Korut mulai menerbangkan balon yang berisi sampah ke Korsel sejak Mei 2024 lalu. Terakhir, Korut menerbangkan balon isi sampah ke kompleks kepresidenan Korsel yang membawa selebaran untuk mengejak Presiden Yoon Suk Yeol.
3. Aktivis Korsel dituding kirim materi anti-Korut

Insiden ini terjadi beberapa hari setelah Kim Yo Jong, adik perempuan dari pemimpin Korut Kim Jong Un, menuding para aktivis Seoul mengirim materi anti-Korut yang diterbangkan ke Pyongyang. Selain itu Korsel juga diduga telah mengirim drone ke Korut.
"Seoul harus mengalaminya sendiri untuk mengetahui dengan benar, seberapa berbahaya tindakan yang dilakukannya dan seberapa mengerikannya dan fatal konsekuensi yang ditimbulkan ke dirinya sendiri," kata Kim.