Ukraina Sebut Pasukan Korut Dikerahkan ke Kursk

Jakarta, IDN Times - Dinas Intelijen militer Ukraina menyebutkan bahwa pasukan Korea Utara (Korut) yang dilatih Rusia, telah dikerahkan ke wilayah Kursk, perbatasan Rusia dan Ukraina. Kursk juga menjadi wilayah sasaran pasukan Ukraina sejak Agustus lalu.
“Unit pertama militer Korut, yang dilatih Rusia sudah tiba di zona pertempuran perang Rusia-Ukraina. Secara khusus, pada 23 Oktober 2024, kehadiran mereka tercatat di wilayah Kursk,” kata Badan Intelijen Ukraina, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (25/10/2024).
Kremlin sebelumnya telah menepis laporan soal pengerahan tentara Korut ini sebagai berita hoaks. Di sisi lain, Rusia terus menerapkan perjanjian kemitraan dengan Korut, terutama dalam bidang militer.
1. Total ada 12 ribu tentara Korut di Rusia
Dalam laporan tersebut, dikatakan bahwa total ada 12 ribu tentara Pyongyang termasuk 500 perwira dan tiga jenderal saat ini sudah berada di Rusia dan pelatihan berlangsung di lima pangkalan militer.
Wakil Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov disebut adalah penanggung jawab untuk pengawasan pelatihan militer Korut itu.
Amerika Serikat (AS) juga menyatakan bahwa ada bukti di mana Korut telah mengirim sekitar 3 ribu tentara ke Rusia untuk penempatan awal di Ukraina. Hal yang sama juga disebut Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel).
2. Ukraina minta negara sekutunya tanggapi pengiriman tentara Korut ini

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berharap bahwa negara-negara lain bisa lebih keras mengkritik Korea Utara (Korut) atas dugaan keterlibatannya di dalam perang Rusia-Ukraina.
“Ada banyak bukti satelit dan video bahwa Korut tidak hanya mengirim peralatan ke Rusia, tapi juga ada tentara yang dipersiapkan untuk pengerahan,” kata Zelenskyy.
“Saya berterima kasih kepada para pemimpin dan perwakilan negara yang tidak menutup mata dan berbicara terus terang soal kerja sama mereka. Kami mengharapkan reaksi normal, jujur dan kuat dari mitra kami mengenai hal ini,” ucap Zelenskyy.
3. Korut bisa menciptakan ketidakstabilan

Menurut Zelenskyy, keterlibatan Korut dalam perang Rusia-Ukraina ini bisa menciptakan ketidakstabilan dan bakal merugikan semua orang.
“Sayangnya, ketidakstabilan dan ancaman dapat meningkat secara signifikan setelah Korut dilatih untuk ‘peperangan modern’ ini,” beber dia.
Zelenskyy menegaskan, jika dunia tetap diam seperti sekarang, sama saja dengan dunia diam dalam menghadapi ancaman dari Iran.