Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korut Kirim Balon Sampah ke Kompleks Presiden Korsel

Seoul di Korea Selatan (unsplash.com/JEONGUK)
Seoul di Korea Selatan (unsplash.com/JEONGUK)
Intinya sih...
  • Balon sampah dari Korut mendarat di Kompleks Kepresidenan Seoul, mengangkut selebaran ejek Presiden Yoon Suk Yeol.
  • Dinas Keamanan Presiden menyatakan isi balon tidak berbahaya, ini kedua kalinya terjadi serangan balon sampah dari Pyongyang.
  • Sebaliknya, aktivis Korsel juga mengirim propaganda ke Korut dengan balon, termasuk uang dolar AS dan USB berisi K-Pop yang dilarang di Korut.

Jakarta, IDN Times - Balon sampah dari Korea Utara (Korut) dilaporkan mendarat di Kompleks Kepresidenan Seoul, Korea Selatan (Korsel). Balon-balon ini mengangkut sejumlah selebaran propaganda yang mengejek Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan istrinya.

Dinas Keamanan Presiden mengatakan bahwa isi dari balon ini tidak menimbulkan risiko atau kontaminasi yang berbahaya.

Ini kedua kalinya kantor Presiden Korsel di pusat kota Seoul yang dilindungi sejumlah tentara dan ada zona larangan terbang, terkena langsung ‘serangan’ balon sampah dari Pyongyang. Insiden pertama terjadi pada Juli.

1. Ejek Presiden dan Ibu Negara

Selebaran yang dibawa balon-balon Korut ini berisi selebaran yang mengejek Presiden Yoon serta Ibu Negara Kim Keon Hee. Selebaran tersebut memuat foto Yoon dan Kim serta bertuliskan sejumlah kalimat seperti “Korsel adalah Kerajaan Keon Hee”.

Kalimat ini merujuk pada dugaan kasus korupsi yang dihadapi oleh Kim Keon Hee serta tuduhan berpartisipasi dalam skema manipulasi saham dan ikut campur dalam kampanye pemilu April 2025 mendatang.

2. Korut telah kirim balon sampah sejak Mei

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (25/10/2024), Korut telah membombardir Korsel dengan balon berisi sampah sejak Mei 2024. Balon-balon ini akan pecah di udara dan isinya berhamburan di jalanan Korsel, seperti sampah, puntung rokok, kertas-kertas bahkan plastik berisi tinja.

Sebaliknya, kelompok aktivis Korsel juga telah lama mengirimkan propaganda ke Pyongyang, yang juga biasanya diangkut dengan balon. Propaganda ini berisi selebaran, uang dolar AS, dan terkadang USB berisi K-Pop atau drama Korea yang selama ini dilarang keras beredar di Korut.

3. Aktivis Korsel dituding kirim materi anti-Korut

Insiden ini terjadi beberapa hari setelah Kim Yo Jong, adik perempuan dari pemimpin Korut Kim Jong Un menuding para aktivis Seoul mengirim materi anti-Korut yang diterbangkan ke Pyongyang. Selain itu Korsel juga diduga telah mengirim drone ke Korut.

“Seoul harus mengalaminya sendiri untuk mengetahui dengan benar, seberapa berbahaya tindakan yang dilakukannya dan seberapa mengerikannya dan fatal konsekuensi yang ditimbulkan ke dirinya sendiri,” ucap Kim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us