Kosovo Tuding Kelompok Kriminal Serbia Serang Polisi

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Kosovo, Xhelal Svecla, pada Sabtu (6/8/2022) menuduh kelompok asal Serbia telah mengganggu aparat keamanan di negaranya. Bahkan, kelompok itu disebut sengaja melakukan serangan yang memperparah tensi antara kedua negara dalam beberapa minggu terakhir.
Pekan lalu, Kosovo dan Serbia sudah terlibat ketegangan setelah adanya demonstrasi dan penutupan jalan dari warga etnis Serbia di perbatasan. Insiden itu mengakibatkan Pemerintah Kosovo membatalkan rencana penggantian nomor kendaraan di wilayah mayoritas etnis Serbia.
1. Svecla sebut kelompok kriminal Serbia di balik penembakan di perbatasan
Menurut keterangan dari Svecla, kelompok kriminal asal Serbia ada di balik insiden penembakan di perbatasan Kosovo-Serbia. Bahkan, ia menyebut kelompok tersebut mendapatkan perlindungan dan dukungan dari masyarakat Serbia.
Sementara sesuai keterangan dari Kepolisian Kosovo kejadian penembakan itu terjadi pada pukul 11.25 siang yang ditujukan kepada aparat penjaga perbatasan di Zubin Potok. Meski begitu, dilaporkan tidak ada korban terluka dalam kejadian ini
Insiden tersebut terjadi bersamaan dengan datangnya perahu patroli polisi di Danau Gazivode. Kepolisian juga menambahkan bahwa terdapat setidaknya sepuluh kali tembakan yang terdengar di sekitar danau dan bekas peluru terlihat di dekat perahu milik polisi, dilaporkan dari N1.
2. Aslamova ditangkap atas dugaan spionase di Kosovo
Di samping insiden penembakan di perbatasan Kosovo-Serbia, seorang jurnalis asal Rusia, Darya Aslamova juga ditahan pada hari yang sama. Kabar ini diungkapkan secara langsung oleh Mendagri Xhelal Svecla melalui status dalam akun Facebook-nya.
"Banyak negara yang sudah membuktikan bahwa ia terlibat dalam spionase untuk intelijen militer Rusia dan beraksi dalam penyamaran seorang jurnalis. Ia berniat untuk menyebarkan propaganda invasi Rusia ke Ukraina" tutur Svecla.
Dilaporkan RFE/RL, Mendagri Kosovo tersebut juga menambahkan bahwa Aslamova dilarang masuk ke teritori Kosovo. Svecla juga mengaskan bahwa otoritas berencana menahan jurnalis tersebut sampai ditemukan apa intensi awal darinya.
Ia juga membeberkan beberapa foto jurnalis Rusia tersebut kala bersama dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov dan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad di Facebook-nya.
3. Aslamova sudah dibebaskan pada Minggu dini hari
Sehari setelah ditangkap, tabloid Komsomolskaya Pravda mengungkapkan bahwa Aslamova sudah dibebaskan dari Kosovo. Media asal Rusia tersebut mengungkapkan bahwa ia sudah berada di Raska, Serbia.
"Saya sudah mencapai perbatasan pada pukul empat pagi hari. Penjaga perbatasan Serbia sudah menginterogasi saya. Mereka memberikan pertanyaan kepada saya kenapa tidak ada tanda-tanda deportasi" ungkap Aslamova.
Dilansir RT, Aslamova sudah ditugaskan untuk melaporkan terkait tensi terbaru antara Kosovo dan Serbia. Pihak tabloid asal Rusia tersebut mengatakan bahwa penahanannya soal tudingan spionase tidak memiliki basis yang kuat.
Sebelumnya, Aslamova sudah pernah meliput beberapa konflik bersenjata di Afghanistan, Yugoslavia, Chechnya, dan Nagorno-Karabakh, beserta tempat konflik lainnya.