Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kritik Soal Pemilu, Spanyol Dikecam Nikaragua

Bendera Nikaragua di Managua. (instagram.com/__day__day__)

Managua, IDN Times - Pemerintah Nikaragua pada Selasa (10/8/2021) mengecam tindakan Spanyol yang dianggap mencampuri urusan dalam negerinya. Kecaman ini diberikan lantaran adanya kritik dari Spanyol yang mengatakan bahwa pemilu Nikaragua dipenuhi ketidakadilan dan tidak kredible. 

Sebelumnya Nikaragua juga sudah berselisih dengan negara-negara Barat dan Amerika Latin lainnya terkait skandal penahanan oposisi. Bahkan pemerintahan Daniel Ortega sudah memanggil duta besarnya dari Argentina, Meksiko, Kolombia dan Kosta Rika. 

1. Nikaragua kecam segala bentuk intervensi negara lain

Presiden Nikaragua Daniel Ortega dan Wapres Rosario Murillo (twitter.com/_elfaro_)

Kementerian Luar Negeri Nikaragua mengumumkan kekecewaan dan kecamannya terhadap Kerajaan Spanyol atas mencampuri urusan dalam negeri. Selain itu, Nikaragua juga menuding Spanyol memiliki otoritas yang tak bermoral dalam menghadapi kecurangan, kebohongan, penutupan, kriminalitas dan berseberangan dengan asaz kemanusiaan. 

Di samping itu, Wapres Rosario Murillo yang merupakan istri Daniel Ortega juga mengatakan pemerintahannya akan mengecam dan terus mengecam segala bentuk intervensi terkait urusan dalam negeri Nikaragua. Bahkan ia juga menyebut ini tidak pantas bagi pemerintah demokratik yang terus melanggar hak dari rakyatnya sesuai dalam proses negara merdeka dan berdaulat, dilansir dari The Rio Times

2. Spanyol menganggap pemilu Nikaragua tidak memiliki kredibilitas

Ilustrasi bendera Spanyol. (instagram.com/mi_unica_bandera)

Kecaman Nikaragua ini terkait dengan kritik Pemerintah Spanyol pada Senin (9/8/2021) yang menganggap pemilu di Nikaragua tidak memiliki kredibilitas. Hal ini lantaran pemerintahan Ortega melakukan pencabutan hukum oposisi Partai Ciudadanos por la Libertad (CxL) oleh Dewan Elektoral Nasional. 

Melalui pernyataan tersebut, Pemerintah Spanyol menuding semua kebijakan yang diterapkan Pemerintah Nikaragua hanya membuat pemilu mendatang tidak menunjukkan hasil yang kredible dan tidak jaminan keadilan tanpa adanya kecurangan. 

Bahkan atas kritik tersebut, Nikaragua mengingatkan Spanyol bahwa ini merupakan isu serius sejak masa perdana menteri sosialis Felipe Gonzalez di tahun 1980an. Kala itu, ia menciptakan kelompok anti teroris bernama Grupos Anti-terroristas de Liberación (GAL) yang melakukan aksi kejahatan kemanusiaan melawan kelompok separatis ETA di Basque, dikutip dari DW

3. Spanyol menarik duta besar dari Nikaragua

Aksi saling serang antar kedua pihak membuat hubungan Nikaragua dan Spanyol kian memanas. Puncaknya pada Rabu (11/8/2021) Spanyol memutuskan menarik duta besarnya dari di Managua, María del Mar Fernández-Palacios untuk berkonsultasi terkait tuduhan yang tidak terbukti kepada Pemetintah Spantol beserta institusinya, dilansir dari The Rio Times

Penarikan duta besar Spanyol di Managua, mengikuti jejak Argentina, Meksiko, Kolombia dan Kosta Rika yang sudah terlebih dahulu memanggil duta besarnya untuk kembali ke negaranya masing-masing. 

Bahkan aksi penahanan oposisi di Nikaragua menjelang pemilu, membuat Daniel Ortega beserta jajarannya sudah mendapatkan sanksi dan tekanan dunia internasional. Dunia internasional dan organisasi HAM menuding Ortega berniat meningkatkan otoriterisme di negara Amerika Tengah itu, dikutip dari Al Jazeera

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us