Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendagri Austria: Penembak di Dekat Sinagog Diduga Simpatisan ISIS

Ilustrasi penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan, satu pelaku teror di dekat sinagog yang tewas usai diberondong peluru polisi merupakan simpatisan kelompok militan ISIS. Kesimpulan itu diperoleh berdasarkan bukti-bukti dari polisi usai melakukan penggeledahan di apartemen pelaku. 

Harian The Wall Street Journal (WSJ), Selasa (3/11/2020) melaporkan, Mendagri Nehammer menolak menjelaskan identitas pelaku teror yang tewas tersebut. Namun, Nehammer bersedia mengungkap pelaku merupakan warga negara Austria dan Macedonia. Sebelumnya, pelaku juga diketahui memiliki rekam jejak kriminal terkait aktivitas teror. 

Dikutip dari The Guardian, saat beraksi pelaku teror membawa senapan serbu otomatis, senjata tangan, dan sebuah parang. Pelaku teror yang diketahui baru berusia 20 tahun itu sempat mengenakan rompi dengan bom. Belakangan diketahui bom tersebut palsu. 

Polisi Austria kini tengah memburu satu pelaku lainnya yang berhasil kabur. Namun, mereka mengaku belum memperoleh kepastian berapa jumlah pelaku teror. 

Apakah ada peringatan yang disampaikan oleh KBRI di Wina bagi WNI yang bermukim di negara itu setelah terjadinya aksi teror?

1. Pemerintah Austria melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap aksi teror di dekat sinagog

Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer (www.vienna.at)
Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer (www.vienna.at)

Mendagri Austria Karl Nehammer mengatakan, ada empat korban dan satu pelaku yang meninggal dalam serangan teror di dekat Sinagog Seitenstettengasse, Wina. Polisi Austria kini sedang mencari pelaku lainnya yang berhasil kabur. 

Otoritas keamanan meminta warga setempat untuk tidak meninggalkan rumah. Sementara, para orang tua diminta menjaga anaknya untuk sementara waktu tidak pergi ke sekolah. 

"Penyelidikan dan pencarian pelaku teror lainnya kini tengah dilakukan secara maksimal," ungkap Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Austria dalam surat elektronik yang dikutip The Wall Street Journal (WSJ). 

Mendagri Nehammer juga sempat menegaskan bahwa Pemerintah Austria tidak akan menoleransi serangan teror semacam itu. "Kami tidak akan membiarkan kebebasan dan hak dasar dicuri oleh serangan teror semacam ini," kata dia. 

Serangan teror di Austria terjadi tak lama setelah peristiwa serupa terjadi di gereja di Nice, Prancis. Tiga orang tewas dalam serangan penusukan di gereja tersebut. 

2. KBRI Wina mengimbau WNI menghindari tempat umum dan angkutan umum usai aksi teror

Polisi memblokir sebuah jalan di dekat lapangan Schwedenplatz setelah baku tembak di Wina, Austria, Senin, 2 November 2020 (ANTARA FOTO/REUTERS/Lisi Niesner)
Polisi memblokir sebuah jalan di dekat lapangan Schwedenplatz setelah baku tembak di Wina, Austria, Senin, 2 November 2020 (ANTARA FOTO/REUTERS/Lisi Niesner)

Sementara, melalui akun media sosial, KBRI Wina mengimbau kepada WNI di Austria, khususnya di ibu kota, agar waspada dan menghindari tempat-tempat dan angkutan umum di pusat kota. Imbauan itu dikeluarkan setelah terjadi aksi penembakan di dekat sinagog di Ibu Kota Wina. 

"Apabila berada dalam keadaan darurat, Anda dapat menghubungi nomor hotline KBRI Wina di nomor +43 676 3401 946 atau menekan tombol darurat pada aplikasi safe travel," demikian ditulis Direktorat Perlindungan WNI di akun Instagram Safe Travel hari ini. 

Sedangkan di media sosial beredar potongan rekaman video salah satu pelaku yang sempat melepaskan tembakan kepada pejalan kaki. Tetapi, pelaku yang terekam di video itu kemudian tewas diterjang peluru polisi. 

3. Sebanyak 1.000 polisi patroli usai aksi teror di Wina

Ilustrasi penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)

The Guardian melaporkan, karena merasa ketakutan ratusan warga Wina pada Selasa pagi terlihat masih bersembunyi di dalam kafe, bar, dan teater nasional yakni Burgtheater. Warga yang sempat berada di dalam teater dikawal oleh petugas polisi keluar dari tempat itu. 

Sementara, pemerintah mengerahkan sekitar 1.000 personel kepolisian untuk berjaga di jalan-jalan. Otoritas keamanan kini sedang menyelidiki dan mengumpulkan lebih banyak informasi dari 20 ribu potongan rekaman video yang dikirim oleh warga. Mereka ramai-ramai mengunggah video tersebut ke media sosial lantaran diminta oleh pihak kepolisian. 

Sedangkan, organisasi yang mewakili komunitas Yahudi di Austria (IKG) mengatakan, semua sinagog di negara itu ditutup untuk sementara waktu. Juru Bicara IKG Erich Nuler mengatakan, beberapa tempat lainnya seperti supermarket kosher, sekolah, dan pusat kebudayaan juga tutup. 

Otoritas keamanan sudah menahan beberapa orang terkait serangan teror di Ibu Kota Wina. Polisi juga sudah menggeledah apartemen salah satu pelaku. 

Share
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us