Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menhan Serbia Sebut Ketegangan di Kosovo akan Mudah Tereskalasi

Kelompok etnis Serbia berkumpul di perbatasan Kosovo-Serbia sambil mengibarkan bendera Serbia. twitter.com/srbija_eu

Jakarta, IDN Times – Situasi antara Serbia dan Kosovo kembali menegang. Baru-baru ini, Menteri Pertahanan (Menhan) Serbia, Milos Vucevic, mengeluarkan pernyataan bahwa situasi di Kosovo akan mudah tereskalasi.

“Situasi di Kosovo sangat mudah terbakar dan tegang sehingga satu percikan api cukup untuk menyalakannya, dan semuanya bisa mengarah ke arah yang tidak diinginkan,” ungkap Vucevic, dilansir Anadolu Agency, Kamis (8/12/2022).

Pernyataan itu diungkapkan dalam sebuah wawancara bersama saluran televisi lokal, Rabu (7/12/2022). Dalam sesi itu, ia mengevaluasi hubungan antara negaranya bersama Kosovo.

1. Serbia salahkan Kosovo atas ketegangan yang terjadi

Ilustrasi bendera Serbia (Unsplash.com/Ivan Aleksic)

Vucevic dalam pernyataannya juga seolah menyalahkan Pristina atas ketegangan yang terjadi di wilayah Kosovo.

“Ini tidak mengherankan karena Pristina dan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti terus-menerus membuat gerakan yang bertujuan dalam mendestabilisasi dan mengusir orang Serbia dari Kosovo,” ungkapnya.

Ia juga meminta agar warga etnis Serbia yang berada di wilayah utara Kosovo untuk tenang dan tidak terprovokasi.

“Tujuan terbesar Kurti adalah untuk menakut-nakuti orang Serbia di sana," seru Vucevic.

2. Beberapa ledakan terdengar di utara Kosovo

Ilustrasi Bom (IDN Times/Mardya Shakti)

Pada Selasa (6/12/2022), ledakan terdengar di beberapa kota di utara Kosovo. Ledakan itu terjadi menjelang pemilihan lokal awal pada 18 Desember di empat kotamadya di utara Kosovo.

Menteri Dalam Negeri Kosovo, Xhelal Svecla, mengatakan bahwa pelakunya merupakan kelompok terorganisir yang mengenakan topeng. Mereka menyerang petugas pemilu dan polisi dengan granat dan tembakan ke udara.

Dilansir Euractive, Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, menuduh serangan itu dilakukan oleh geng kriminal yang dibayar dan diarahkan oleh Serbia.

Pasukan yang berafiliasi dengan Misi Penegakan Hukum Uni Eropa (EULEX) telah meningkatkan kehadiran mereka di wilayah itu, di jembatan Iberia yang menghubungkan sisi selatan dan utara kota Mitrovica.

3. Ketegangan sejak bulan lalu

Ilustrasi pasukan Serbia. (Unsplash.com/Ivan Aleksic)

Ketegangan antara Serbia dan Kosovo berkobar bulan lalu ketika etnis Serbia di Kosovo menarik diri dari semua lembaga pusat dan daerah, Mereka memprotes keputusan mengganti pelat nomor mobil yang dikeluarkan oleh otoritas Serbia dengan yang berasal dari Kosovo.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada tahun 2008. Sebagian besar negara anggota PBB termasuk AS, Inggris, Prancis, Jerman, dan Turkiye mengakui kedaultannya sebagai negara otonom yang terpisah dari Serbia.

Tapi Serbia terus bersikeras bahwa Kosovo adalah wilayahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us