Menlu AS: Ukraina Harus Serahkan Teritori ke Rusia untuk Akhiri Perang

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, pada Selasa (11/3/2025), mengatakan bahwa penyerahan sebagian teritori Ukraina kepada Rusia adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Pada akhir pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump menyatakan bahwa Ukraina akan kalah meskipun mendapatkan bantuan militer dari AS. Ia mengklaim Ukraina selama ini telah mengambil uang AS seperti halnya merebut permen dari anak kecil.
1. Minta Ukraina pahami solusi untuk mengakhiri perang
Rubio menyebut bahwa Ukraina harus merelakan teritorinya yang direbut Rusia sejak 2014 untuk mengakhiri perang. Ia juga mendesak Ukraina harus memikirkan cara untuk menghentikan perang yang membunuh hampir jutaan orang di Ukraina dan Rusia.
"Mereka (Ukraina) terdampak besar dan rakyatnya sangat menderita akibat perang ini. Ini memang sulit, tapi setelah peristiwa besar seperti itu sepertinya mereka harus membicarakan untuk merelakan teritorinya. Namun, ini adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri perang dan mencegah lebih banyak warga menderita," terangnya, dikutip Politico.
Rubio juga meminta Kiev memahami bahwa semua ini dilakukan untuk mewujudkan perdamaian dan mengakhiri perang. Menurutnya, keinginan Ukraina kemungkinan tidak sama dengan apa yang diharapkan oleh Rusia, sehingga AS akan berusaha mencari jalan tengahnya.
2. Belum bahas pencabutan sanksi kepada Rusia
Rubio mengungkapkan, AS dan Eropa belum mendiskusikan mengenai keringanan dan potensi pencabutan sanksi kepada Rusia.
"Kami belum mencapai ke tahap itu. Dan tentu saja, Eropa memiliki paket sanksi tersendiri dan kami tidak dapat mengintervensi. Mereka harus memutuskan apa yang akan mereka lakukan sendiri. Penyelesaian perang ini juga harus melibatkan Eropa karena sanksi yang mereka jatuhkan," tuturnya, dilansir Ukrinform.
Rubio menolak pernyataan G7 terkait komentar buruknya kepada Rusia. Ia meminta semua pihak berupaya agar kedua negara ingin berunding dalam satu meja.
"Ketika kami mengucapkan dengan bahasa antagonistik. Itu akan menyulitkan kedua belah pihak berunding, terutama ketika kami hanya seorang diri yang membuat posisi kami untuk mengupayakan dialog sulit," tandasnya.
3. AS tidak akan kirim bantuan kepada Rusia

Mengenai kedekatan AS dan Rusia belakangan ini, Rubio mengungkapkan bahwa AS tidak akan memberikan bantuan militer kepada Rusia. Ia menyebut bantuan AS ke Ukraina dapat berlanjut jika Kiev mau mengakhiri perang.
"Saya dapat memastikan kepada Anda semua bahwa kami tidak akan memberikan bantuan militer kepada Rusia. Pembekuan bantuan militer ke Ukraina ini karena agar mereka berkomitmen dalam proses perdamaian," terangnya, dilansir Ukrainska Pravda.
Rusia dianggap tidak dapat menguasai seluruh Ukraina. Sementara, Ukraina juga sangat sulit untuk melawan Rusia di tengah kekurangan tentara yang dialami oleh kedua belah pihak.
Rubio mengaku masih harus mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh Rusia untuk mengakhiri perang dalam pertemuan selanjutnya. Ia menyebut, AS belum mengetahui seberapa jauh mereka sebenarnya.