Paramiliter Sudan Serang Rumah Sakit dan Culik Warga Sipil

- Enam orang terluka dalam serangan di rumah sakit, termasuk staf medis dan pasien.
- RSF menculik delapan warga sipil tak bersenjata, termasuk bayi berusia 40 hari dan anak berusia tiga tahun.
- RSF terus meningkatkan serangan terhadap El-Fasher dan kamp-kamp di sekitarnya untuk memperkuat cengkeramannya di Sudan barat.
Jakarta, IDN Times - Pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dilaporkan menembaki sebuah rumah sakit di kota El-Fasher, Sudan. Selain itu, mereka juga menculik enam perempuan dan dua anak dari kamp pengungsian setempat.
El-Fasher adalah kota besar terakhir di Darfur barat yang masih dikuasai oleh militer Sudan. Kota ini menjadi pusat pertempuran dalam konflik antara militer Sudan dan RSF yang berlangsung sejak April 2023.
1. Enam orang terluka dalam serangan di rumah sakit
Dilansir dari The New Arab, tembakan artileri RSF menghantam unit gawat darurat dan trauma di sebuah rumah sakit di El-Fasher pada Sabtu (23/8/2025) pagi, melukai seorang staf medis dan enam pasien. Rumah sakit tersebut merupakan salah satu dari tiga rumah sakit yang masih berfungsi di El-Fasher.
"Penembakan itu menyebabkan kerusakan pada unit gawat darurat dan memaksa kami menghentikan pelayanan,” kata seorang dokter yang berbicara anonim.
Jaringan Dokter Sudan mengecam serangan tersebut, yang merupakan serangan kedua terhadap rumah sakit itu dalam dua pekan terakhir. Mereka menuduh RSF berusaha menutup fasilitas medis di kota tersebut di tengah kelangkaan pasokan dan ketergantungan ribuan orang pada layanan kesehatan primer, dllansir dari Xinhua.
2. Bayi berusia 40 hari dan batita juga diculik RSF
Secara terpisah, Ruang Tanggap Darurat melaporkan bahwa pasukan RSF menyerbu kamp Abu Shouk, dekat El-Fasher, pada Sabtu. Mereka menculik delapan warga sipil tak bersenjata, yang terdiri dari enam perempuan, seorang bayi berusia 40 hari, dan seorang anak berusia tiga tahun, dan membawa mereka ke lokasi yang tak diketahui.
Kelompok tersebut menambahkan bahwa lebih dari 20 penghuni kamp juga dinyatakan hilang. Mereka khawatir jumlah sebenarnya bisa lebih banyak lagi.
Kamp Abu Shouk, yang menampung puluhan ribu pengungsi, telah dua kali diserang bulan ini. Lebih dari 40 orang tewas dalam serangan yang pertama.
3. RSF terus tingkatkan serangan terhadap El-Fasher
Sejak kehilangan kendali atas Khartoum pada Maret 2025, RSF meningkatkan serangan terhadap El-Fasher dan kamp-kamp di sekitarnya dalam upaya memperkuat cengkeramannya di Sudan barat.
Abu Shouk termasuk di antara tiga kamp di luar El-Fasher yang telah dinyatakan mengalami kelaparan parah pada akhir 2024. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa kelaparan bisa meluas hingga ke kota, meskipun kurangnya data sejauh ini menunda kemungkinan adanya deklarasi resmi.
Perang saudara di Sudan telah merenggut puluhan ribu nyawa dan memicu apa yang disebut PBB sebagai krisis pengungsian dan kelaparan terbesar di dunia. Baik militer Sudan dan RSF dituduh melakukan kejahatan perang dan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.