Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Paus Fransiskus Angkat 21 Kardinal Baru, Ada dari Indonesia! 

Paus Fransiskus. (unsplash.com/Ashwin Vaswani)
Paus Fransiskus. (unsplash.com/Ashwin Vaswani)

Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus mengumumkan pengangkatan 21 kardinal baru pada Minggu (6/10/2024). Langkah ini dinilai akan semakin memperkuat pengaruh Fransiskus terhadap kelompok yang nantinya akan memilih penerusnya.

Dari 21 kardinal baru, 20 di antaranya berusia di bawah 80 tahun, yang berarti mereka memiliki hak untuk memilih Paus berikutnya dalam konklaf. 

Pengangkatan ini merupakan konsistori ke-10 sejak Fransiskus terpilih pada 2013. Sebelum pengumuman ini, Fransiskus telah mengangkat 92 dari 122 kardinal berusia di bawah 80 tahun. 

1. Komposisi kardinal baru lebih beragam, ada dari Indonesia

Pengangkatan kardinal baru ini akan meningkatkan jumlah kardinal pemilih menjadi 142, melampaui batas tradisional 120 kardinal. Komposisi kardinal baru tampak beragam secara geografis, dengan lima kardinal berasal dari negara-negara Amerika Selatan: Brasil, Chili, Ekuador, Argentina dan Peru.

"Pengangkatan ini memperluas jangkauan kardinal. Seperti pendahulunya, bahkan lebih dari itu, Fransiskus memastikan bahwa pemimpin Katolik dari wilayah pinggiran gereja memiliki suara di meja besar," ujar Christopher Bellitto, sejarawan gereja dari Universitas Kean di New Jersey, dilansir dari Associated Press. 

Selain itu, kardinal baru juga berasal dari Jepang, Filipina, Indonesia, Iran, dan dua dari Afrika. Kardinal baru yang berasal dari Indonesia adalah Uskup Bogor, Monsignor Paskalis Bruno Syukor.

Menariknya, hanya ada satu kardinal baru yang berasal dari Amerika Utara, yaitu Uskup Agung Francis Leo dari Toronto, Kanada.

2. Kardinal baru tertua berusia 99 tahun

Di antara 21 kardinal baru, terdapat beberapa figur yang menarik perhatian. Kardinal tertua yang diangkat adalah Monsignor Angelo Acerbi, mantan diplomat Vatikan berusia 99 tahun. Acerbi pernah menjadi sandera selama enam minggu di Kolombia oleh gerilyawan sayap kiri.

Sementara itu, kardinal termuda adalah Uskup Mykola Bychok, pemimpin Gereja Katolik Yunani Ukraina di Melbourne, Australia, yang berusia 44 tahun. Pengangkatan Bychok dianggap sebagai pengakuan atas konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Fransiskus juga mengangkat pejabat Vatikan yang posisinya biasanya tidak menyandang gelar kardinal. Mereka termasuk Rev. Fabio Baggio, yang menangani urusan migran, dan Monsignor George Koovakad, yang mengatur perjalanan luar negeri Paus.

3. Gereja Katolik semakin tumbuh di Afrika, Asia, dan Amerika Latin

Pengangkatan kardinal baru ini mencerminkan pertumbuhan Gereja Katolik di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Sebaliknya, kehadiran gereja dinilai mengalami penurunan di beberapa bagian Eropa.

"Fransiskus yakin bahwa di Afrika dan Asia, gereja sedang bangkit, sementara di Eropa, gereja mengalami kemunduran," ujar Alberto Melloni, seorang sejarawan gereja, dilansir dari New York Times. 

Upacara pengangkatan akan dilakukan pada 8 Desember 2024, bertepatan dengan hari raya penting dalam kalender Katolik yang secara resmi mengawali musim Natal di Roma.  Para kardinal baru ini dinilai memiliki visi yang sama dengan Paus Fransiskus yang akhirnya akan mempengaruhi visi penerusnya.

"Setiap pemimpin memilih orang-orang yang sesuai dengan visi mereka untuk membantu mewujudkan visi tersebut," kata Bellitto.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us