Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Paus Desak Diplomasi Global untuk Cegah Krisis Timur Tengah Makin Parah

Ilustrasi salib (freepik.com/jcomp)

Jakarta, IDN Times - Paus Leo XIV menyerukan komunitas internasional untuk mengutamakan diplomasi demi mencegah konflik Timur Tengah makin memburuk. Seruan ini muncul setelah Amerika Serikat (AS) menggempur tiga fasilitas nuklir utama Iran pada Sabtu malam (21/6/2025).

Teheran yang mengancam serangan balasan disebut akan memperparah krisis kawasan. Menyikapi situasi ini, Paus meminta semua pihak menahan diri dan kembali berdialog, guna menghindari dampak kemanusiaan yang lebih luas, terutama di wilayah rawan seperti Jalur Gaza.

1. Seruan Paus untuk perdamaian

Dalam doa mingguan di Vatikan, Paus Leo XIV menyerukan pentingnya tanggung jawab moral setiap negara untuk mencegah perang.

"Tidak ada kemenangan bersenjata yang bisa menggantikan rasa sakit para ibu, ketakutan anak-anak, atau masa depan yang dicuri," ujarnya pada Minggu (22/6/2025).

Ia menekankan bahwa konflik berskala besar berisiko mengabaikan penderitaan rakyat sipil, terutama di Gaza, yang sangat membutuhkan bantuan. Paus juga menyoroti pentingnya dialog antarnegara sebagai jalan menuju perdamaian jangka panjang.

Seruan ini mendapat dukungan luas. Uskup A. Elias Zaidan, Ketua Komite Keadilan dan Perdamaian Internasional Konferensi Uskup Katolik AS, mengatakan bahwa solusi damai hanya bisa dicapai melalui pertemuan yang penuh hormat dan dialog tulus, dilansir Catholic News Agency.

2. Eskalasi militer di Timur Tengah

AS menggempur fasilitas nuklir Iran di Natanz, Isfahan, dan Fordow menggunakan enam pembom B-2, menurut pejabat pertahanan AS. Presiden Donald Trump menyebut serangan ini sebagai keberhasilan militer luar biasa dan mengklaim fasilitas Iran hancur total, dikutip dari CNN.

Israel, yang telah menyerang Iran sejak 13 Juni 2025, menyatakan operasi ini mencegah ancaman nuklir.

“Kami tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir yang mengancam eksistensi kami,” ujar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, melansir BBC.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan tidak ada peningkatan radiasi di luar lokasi serangan, namun dampaknya masih dievaluasi.

"Kami terus memantau situasi untuk memastikan keselamatan dan kepatuhan non-proliferasi," kata IAEA, dikutip dari The New York Times.

3. Reaksi dunia dan upaya diplomasi

Serangan tersebut memicu kecaman global. Venezuela menyebutnya pelanggaran hukum internasional dan mendesak penghentian segera. Chile dan Kolombia juga menyerukan kembalinya semua pihak ke jalur diplomasi, dilansir dari NBC News.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga menuntut gencatan senjata.

"Cukup dengan eskalasi. Saatnya untuk perdamaian dan diplomasi," ujarnya, melansir PBS News.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan Israel dan menawarkan diri sebagai mediator.

Sementara itu, Jerman, Prancis, dan Inggris berencana menggelar pembicaraan nuklir dengan Iran di Jenewa pada Jumat (27/6/2025), guna memastikan program nuklir Teheran tetap bersifat damai.

“Kami percaya diplomasi adalah satu-satunya jalan keluar dari krisis ini,” kata seorang diplomat Jerman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us