Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pelaku Serangan Festival LGBTQ+ Norwegia Divonis 30 Tahun Penjara 

ilustrasi bendera Norwegia. (unsplash.com/Max van den Oetelaar)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Oslo menjatuhkan vonis 30 tahun penjara kepada Zaniar Matapour (45), pria kelahiran Iran berkewarganegaraan Norwegia, atas serangan teror di festival LGBTQ+ Oslo pada 2022. Putusan ini merupakan hukuman terberat di Norwegia sejak perubahan undang-undang terorisme pada 2015.

Serangan yang terjadi pada 25 Juni 2022 itu menewaskan dua orang dan melukai sembilan orang lainnya. Lokasi utama serangan adalah London Pub, sebuah bar gay populer di Oslo, yang menjadi salah satu pusat komunitas LGBTQ+ setempat.

"Serangan ini jelas menargetkan orang-orang gay," kata pengadilan dalam putusannya, dilansir dari Associated Press, Jumat (5/7/2024). 

1. Pelaku diduga terkait dengan ISIS

Berdasarkan temuan pengadilan, Matapour menembakkan 10 peluru dari senapan mesin dan 8 tembakan dari pistol ke arah kerumunan. Serangan ini tidak hanya terjadi di London Pub, tetapi juga di dua lokasi lain di pusat kota Oslo.

Pengadilan menyatakan bahwa Matapour telah bersumpah setia kepada kelompok teroris ISIS.

"Dia telah mengalami radikalisasi selama beberapa tahun,"  demikian pernyataan pengadilan.

Matapour didakwa melakukan "tindakan terorisme yang memberatkan" dan pembunuhan. Selama persidangan, baik jaksa maupun pembela setuju bahwa Matapour telah menembak ke arah kerumunan dan tidak ada perselisihan bahwa penembakan itu bermotif teror.

2. Pengacara sebut Matapour diprovokasi intelijen Denmark

Selama persidangan, video ekstensif serangan telah diperlihatkan di pengadilan. Namun, putusan tidak dibacakan di pengadilan melainkan dikirim secara elektronik. Matapour akan mendengarkan putusan tersebut di penjara.

Pengacara Matapour, Marius Dietrichson, berusaha mendapatkan pembebasan bagi kliennya. Menurutnya, Matapour diprovokasi untuk melakukan serangan oleh seorang agen intelijen Denmark yang berpura-pura menjadi anggota ISIS. Namun, pengadilan menolak argumen ini.

"Jelas bahwa tindakan E-Tjenesten (dinas intelijen Norwegia) tidak melibatkan provokasi ilegal apa pun," kata pengadilan, dilansir dari Al Jazeera.

Matapour juga telah diperiksa oleh psikiater yang ditunjuk pengadilan dan dinyatakan waras saat melakukan serangan. Dia dapat mengajukan pembebasan bersyarat setelah 20 tahun, namun hanya bisa dibebaskan jika dianggap tidak lagi berbahaya.

3. Korban merasa lega atas putusan pengadilan

Serangan ini mengejutkan Norwegia, negara yang memiliki tingkat kejahatan relatif rendah. Sebagai dampak langsung, Pawai Kebanggaan saat itu terpaksa dibatalkan karena polisi tidak dapat menjamin keamanan.

Espen Evjenth, salah satu korban yang tertembak di dahi di London Pub, menyatakan kelegaannya atas putusan ini. Sementara itu, jaksa Kinsarvik Gravås menyebut putusan ini sebagai hasil yang tepat dan hukuman yang berat secara historis.

Meskipun demikian, masyarakat Norwegia tetap menunjukkan solidaritas mereka terhadap komunitas LGBTQ+. Pawai Kebanggaan Oslo tahun ini, yang baru saja berlangsung, memberikan penghormatan khusus kepada para korban penembakan 2022. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us