Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perang Ukraina Terkini: Kota Bakhmut Luluh Lantak Dirudal Rusia

ilustrasi (Twitter.com/Defense of Ukraine)

Jakarta, IDN Times - Perang Rusia di Ukraina dimulai pada 24 Februari, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus. Perang hampir berjalan 10 bulan dan pertempuran masih terus terjadi secara sengit.

Perang Rusia di Ukraina saat ini lebih terfokus Donbass, di Oblast Luhansk dan Oblast Donetsk, khususnya di kota Bakhmut. Serangkaian kemunduran Rusia terjadi sejak Ukraina melancarkan serangan balik secara cepat, mulai dari Kharkiv di utara, sampai Kherson di selatan.

Berikut ini adalah perkembangan terbaru perang Rusia di Ukraina.

1. Setengah kota Bakhmut dihancurkan Rusia, kata Zelenskyy

Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/ArmyInform)

Dalam pidato malamnya pada Sabtu (10/12/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa angkatan bersenjata Rusia telah melancarkan serangan udara ke kota Bakhmut.

Sekitar 20 serangan udara dan lebih dari 60 serangan roket menghujani seluruh wilayah Ukraina Jumat dan Sabtu. Serangan juga termasuk menargetkan kota Bakhmut.

"Para penjajah benar-benar menghancurkan Bakhmut, kota Donbass lain yang diubah oleh tentara Rusia menjadi reruntuhan yang terbakar," kata Zelensky dikutip dari Al Jazeera.

Dia juga menjelaskan bahwa kota lain seperti Soledar, Maryinka dan Kreminna, untuk waktu yang lama tidak akan bisa ditinggali karena tanah di daerah tersebut rusak oleh peluru dan serangan.

2. Pertempuran paling aktif di Bakhmut

ilustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Meski Rusia kerap meluncurkan serangan udara, rudal dan drone kamikaze ke wilayah terjauh dari garis depan pertempuran, namun Donbass telah menjadi arena pertempuran terbaru yang paling sengit.

Pasukan Ukraina saat ini berusaha mempertahankan kota-kota yang sebelumnya telah berhasil dibebaskan dari pendudukan Rusia. Bakhmut telah lama menjadi garis depan pertempuran, yang berusaha dikuasai Rusia.

Dilansir Associated Press, juru bicara Oleksandr Shtupun mengatakan pertempuran paling aktif terjadi di distrik Bakhmut, di mana lebih dari 20 tempat berpenduduk diserang. Menurut klaimnya, pasukan Ukraina berhasil memukul mundur serangan Rusia di Donetsk dan Luhansk.

Intensitas pertempuran di kota ini terjadi setelah Rusia dipukul mundur dari kota Kherson di front selatan, hampir satu bulan yang lalu. Pertempuran sengit di kota tersebut, menyiratkan bahwa Moskow menginginkan keuntungan usai mengalami kemunduran bertubi-tubi.

3. Analis pertanyakan logika strategi Rusia di Bakhmut

ilustrasi tank Rusia hancur di Ukraina (Twitter.com/ArmyInform)

Bakhmut dapat dibilang sebagai benteng terdepan Ukraina di Donetsk. Kota itu telah dikepung Rusia selama berbulan-bulan, menerima hantaman serangan bertubi-tubi.

Dilansir RFE/RL, para analis disebut mempertanyakan logika strategi Moskow dalam mengorbankan banyak orang dan peralatan untuk menguasai Bakhmut. Biaya operasional yang dikeluarkan, jauh dari keuntungan dari menguasai kota itu.

Bakhmut hanyalah kota kecil, yang sebelum invasi Rusia, memiliki penduduk sekitar 70 ribu orang. Sekitar 90 persen warga Bakhmut telah mengungsi, dan yang tersisa saat ini bersembunyi di ruang bawah tanah.

4. Mengapa Bakhmut penting?

ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Bakhmut yang saat ini menjadi kota dengan pertempuran paling sengit, dikenal memiliki tambang garam yang besar dan pusat transportasi serta persimpangan jalan raya utama.

Sebagai jalur kereta api utama, merebut Bakhmut akan membuat Rusia bisa memotong jalur pasokan Ukraina. Ini juga membuka potensi pasukan Moskow bergerak menuju kota Kramatorsk dan Slovyansk, dua kota benteng utama Ukraina di Donetsk.

CBC melaporkan, ladang dan desa di sekitar Bakhmut saat ini penuh lubang perlindungan. Tentara bersembunyi dengan menggigil, saling tembak satu sama lain di parit yang penuh air kotor sejauh puluhan kilometer.

Serhiy Grabskiy, analis militer Ukraina, menilai upaya keras Rusia menaklukkan Bakhmut adalah tentang uang. Menurutnya, Rusia mungkin meminta Wagner Group, organisasi tentara swasta, untuk menguasai kota itu dengan imbalan finansial signifikan.

Sedangkan Wagner Group akan memainkan peran, menunjukkan bahwa mereka adalah komponen penting mesin militer Rusia, terlepas dari jumlah nyawa tentara Rusia yang hilang karena mencoba menaklukkan kota itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us