Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pesanan F-35 UEA Terlambat, Ini Respon Amerika Serikat

Jet tempur F-35 Lightning II yang menjadi salah satu jet tempur modern terbaik di dunia. twitter.com/thef35

Jakarta, IDN Times - Wakil Pembantu Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mira Resnick menjelaskan bahwa Washington sebenarnya siap menuntaskan pesanan Uni Emirat Arab (UEA).

Pernyataan itu disampaikan Resnick, Selasa (16/11) setelah pesanan 50 pesawat jet tempur F-35 dari UEA sampai saat ini belum diberi lampu hijau oleh Presiden Joe Biden.

Dikutip dari Reuters, pemerintah AS dikabarkan menunggu pemenuhan "tanggung jawab" Abu Dhabi sebelum dapat mengirim alutsista canggih tersebut. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut tanggung jawab seperti apa yang dimaksud oleh Gedung Putih. 

1. Khawatir akan ancaman China dan Rusia

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin. twitter.com/KremlinRussia_E

Selain mengkhawatirkan ancaman pada keunggulan kualitatif militer Israel di Kawasan Timur Tengah ternyata ada masalah tersembunyi.

Menurut Mira Resnick, kedekatan bilateral yang dilakukan pemerintah UEA bersama Tiongkok dan Rusia dianggap mengancam keamanan nasional Abu Dhabi serta AS, seperti yang dilansir dari Reuters.

Kesepakatan UEA-China yang membangun jaringan 5G melalui perusahaan Huawei dicap dapat mencuri data-data rahasia yang dimiliki AS di UEA. Sedangkan kedekatan UEA-Rusia ditunjukkan dengan ketertarikan kerja sama dan pembelian alutsista asal Rusia oleh Abu Dhabi. 

Melihat hubungan yang tidak biasa ini diakui sebagai salah satu alasan mengapa Biden enggan mempercepat proses "verifikasi". 

2. AS pastikan paket alutsista pertahanannya terbaik di pasaran

Helikopter penyerang AH-64 milik Militer Amerika Serikat di Pangkalan Udara Katterbach, Jerman. twitter.com/USArmyEURAF

AS yang tidak mau terlihat jelek di depan publik sebagai imbas lambatnya pengiriman pesanan alutsista memastikan komitmennya. Sebagai negara eksportir senjata terbesar di dunia ada sebuah reputasi yang harus dijaga baik oleh Washington.

Menanggapi tawaran Su-75 Skakmat asal Rusia ke UEA, Amerika berani menjamin jika seluruh paket penjualan alutsista pertahanan yang mereka berikan paling lengkap dan terbaik, seperti yang dilansir dari The National.

Mereka juga memastikan bahwa alutsista buatan AS sudah terbukti dan dipercaya oleh banyak negara hingga sekutunya dari seluruh dunia, secara khusus di Semenanjung Arab. 

3. Kesepakatan 23 miliar USD berada di ujung tanduk

Pesawat Jet Tempur Siluman F-35 buatan Amerika Serikat. twitter.com/thef35

Kontrak pembelian 50 pesawat jet tempur F-35 dan 18 pesawat nirawak MQ-9 oleh militer UEA secara keseluruhan memiliki nilai uang yang sangat fantastis.

Dilaporkan The National, total seluruh belanja pertahanan yang digelontorkan Abu Dhabi sekitar 23 miliar dollar AS atau setara Rp327 triliun. Kontrak ini apabila terealisasi akan menjadi salah satu kontrak jual-beli senjata terbesar yang pernah disepekati oleh Gedung Putih bersama negara lainnya.

Namun dikarenakan mandek yang berlarut-larut kesabaran dari UEA akan sangat diuji. Cepat atau lambat respon yang diberikan Abu Dhabi atas "petunjuk" yang telah disampaikan, secara langsung akan menentukan masa depan modernisasi alutsista kemiliteran UEA. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us