Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polandia Diduga Suplai Komponen Drone Iran

serpihan drone buatan Iran di Kyiv, Ukraina (twitter.com/Vitaliy_Klychko)

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Internal Polandia (ABW), pada Jumat (19/7/2024), membuka investigasi dugaan badan usaha milik negara (BUMN) Polandia yang menyediakan komponen drone Iran, Shahed 136. Padahal, drone tersebut kerap digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina. 

Polandia menjadi salah satu negara yang mendukung penuh Ukraina dalam melawan agresi militer Rusia dan jadi negara terdepan yang mengirimkan bantuan militer. Pada awal Juli, kedua negara sudah menyetujui perjanjian pertahanan berjanji akan mengirimkan bantuan militer tambahan ke Ukraina. 

1. Pompa bahan bakar WSK Poznan digunakan di dalam drone Shahed 136

Perusahaan yang diinvestigasi oleh ABW adalah Wytwornia Sprzetu Komunikacyjnego (WSK) Poznan diduga menjual suku cadang kepada perusahaan Iran, Motorsazan. Perusahaan yang berbasis di Poznan tersebut diketahui sebagai produsen traktor pertanian. 

Dilaporkan PAP, suku cadang yang dijual adalah alat pompa bahan bakar yang dikirimkan ke perusahaan Iran yang diduga untuk memproduksi drone militer Shahed 136. Drone itu kemudian dibeli Rusia untuk menyerang Ukraina. 

Menanggapi laporan ini, Menteri Pertahanan Polandia, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz mengatakan, kabar ini membuat situasi buruk bagi Polandia dan citra negaranya yang memiliki hubungan baik dengan Ukraina. 

"Penjualan komponen traktor pertanian sekilas terlihat sebagai transaksi yang aman, tapi ini menunjukkan bagaimana ini menjadi sensitif ketika menjual produknya kepada negara-negara yang mendukung Rusia atas serangannya ke Ukraina dan menyuplai peralatan militer," tuturnya. 

2. CEO WSK Poznan terancam hukuman 10 tahun penjara

Kasus ini naik ke permukaan pada 2022, setelah tentara Ukraina menemukan bagian dari drone Shahed 136 yang jatuh. Mereka menemukan bahwa pompa bahan bakar drone tersebut diproduksi oleh WSK Poznan. 

Dilansir Notes from Poland, setelah diinvestigasi oleh ABW, nantinya kasus ini akan diserahkan kepada persekutor untuk mengurus proses hukum kepada terduga pelaku. Pada 2023, CEO WSK Poznan, Renata S, sudah didakwa atas kasus penyelundupan barang. 

Pemimpin perusahaan BUMN Polandia itu terancam menerima hukuman maksimum 10 tahun penjara. Namun, investigasi kasus ini masih berlangsung dan diperpanjang hingga 30 September 2024. 

3. Mayoritas komponen drone Iran diproduksi oleh swasta

Berdasarkan informasi dari pengawas independen, Iran Watch mengatakan bahwa industri perakitan drone Iran mayoritas disokong oleh perusahaan swasta. 

"Perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang mumpuni dan memiliki pakar yang dengan kemampuan teknis yang baik," tulisnya dalam publikasinya berjudul "The Private Companies Propelling Iran’s Drone Industry", dikutip TVP World.

"Beberapa memiliki hubungan dengan IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps), tapi mayoritas dari pemilik dan manajemennya adalah swasta. Mayoritas dari usahanya berfokus pada perakitan komponen dan menawarkan layanan penelitian dan pengembangan. Namun, tidak semua, karena mendapat sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa," tuturnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us