Polandia Tuduh Rusia Dalangi Kebakaran Besar di Warsawa pada 2024

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, menuding dinas rahasia Rusia berada di balik kebakaran besar yang hampir menghancurkan seluruh pusat perbelanjaan Warsawa pada Mei 2024.
"Kami sudah tahu pasti bahwa kebakaran besar di Marywilska adalah hasil pembakaran yang diperintahkan oleh dinas Rusia. Tindakan tersebut dikoordinasikan oleh seseorang yang tinggal di Rusia. Beberapa pelaku sudah ditahan, sisanya telah diidentifikasi dan sedang dicari," kata Tusk melalui akun X pada Minggu (11/5/2025).
1. Polandia disebut jadi target serangan hibrida

Polandia disebut telah menjadi target tindakan sabotase, yang menurut para pejabat telah menjadi bagian dari "perang hibrida" yang dilancarkan oleh Kremliln, untuk mengacaukan negara-negara pendukung Ukraina dalam perang dengan Rusia. Serangan hibrida dilakukann dengan cara seperti pembakaran atau serangan siber.
Penyelidik Polandia bekerja sama dengan pihak berwenang di Lithuania, tempat beberapa pelaku juga melakukan kegiatan sabotase
"Kami memiliki pengetahuan mendalam tentang urutan dan jalannya pembakaran serta cara para pelaku mendokumentasikannya. Tindakan mereka diatur dan diarahkan oleh orang yang teridentifikasi yang tinggal di Federasi Rusia," kata Menteri Kehakiman Polandia Adam Bodnar, dilansir dari The Straits Times.
Rusia pun telah membantah terlibat dalam serangan pembakaran tersebut
2. Inggris akan menjadi tuan rumah untuk dialog damai

Sementara itu, Inggris akan menjadi tuan rumah untuk membahas dukungan bagi Ukraina dan kerja sama pertahanan regional yang lebih besar, menjelang pertemuan puncak Perdana Menteri Keir Starmer dengan para pemimpin Uni Eropa.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, akan mengadakan pembicaraan dengan perwakilan dari Prancis, Italia, Jerman, Spanyol, Polandia, dan Uni Eropa.
"Kami menghadapi momen sekali dalam satu generasi untuk keamanan kolektif benua kami. Tantangan yang kami hadapi saat ini bukan hanya tentang masa depan Ukraina, ini adalah tantangan eksistensial bagi Eropa secara keseluruhan,” kata Lammy.
3. Inggris siapkan sanksi untuk Rusia

Pada saat yang sama, Lammy juga berencana untuk mengumumkan sanksi lebih lanjut yang menargetkan para aktor yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman, dan Polandia melakukan perjalanan ke Kiev pada Sabtu untuk mendukung seruan Ukraina untuk gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari pada Sabtu, dengan dukungan dari Presiden AS Donald Trump.
Mereka juga mengancam Presiden Vladimir Putin dengan sanksi baru yang "besar-besaran" jika dia tidak menerimanya dalam beberapa hari. Putin pada Minggu mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina yang bertujuan untuk mengakhiri perang.
Lammy akan menggunakan pertemuan Senin untuk mendesak seruan Inggris untuk memperkuat keamanan Eropa, dilansir dari The Straits Times.