Viral Prabowo Pernah Prediksi Serangan ke Iran Jadi Awal Perang Dunia III

- Prabowo prediksi AS akan serang Iran, bisa jadi awal Perang Dunia III
- Tak ada negara yang aman, termasuk Indonesia sebagai negara non-blok
- Israel serang Iran, AS ingin membantu Israel, Rusia tawarkan menjadi penengah perang
Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pernah memprediksi Perang Dunia III bisa pecah jika Iran diserang. Prediksi itu ia sampaikan dalam bincang-bincang bersama enam pemimpin redaksi di Hambalang pada April 2025 lalu.
Kala itu, Prabowo mengatakan Indonesia akan membuat langkah fundamental untuk memperkokoh ekonominya. Terlebih di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.
"Perang, persaingan, hegemoni yang sangat berbahaya. Yang bisa memicu perang dunia ketiga. Ini tidak main-main," kata Prabowo kala itu.
1. Prabowo perkirakan AS bakal serang Iran

Dalam wawancara itu, Prabowo merasa saat ini dunia berada dalam bahaya. Perang bisa pecah karena tensi yang meninggi antara proksi yang berbeda.
"Amerika (Serikat) siap mau menyerang Iran. Rusia mengatakan, jangan serang Iran, kalau nyerang Iran berhadapan dengan saya, Rusia. Apa maksudnya? Masalah Iran nanti bisa jadi Perang Dunia III," katanya.
2. Tidak ada yang akan selamat

Dia menilai, tak ada negara yang akan selamat, termasuk Indonesia. Padahal, Indonesia sudah menjadi negara non-blok.
"Dan kita sudah non-blok. Kita sudah benar. Tapi, jika terjadi perang nuklir, yang non-blok saja akan kena,” ujarnya.
Prabowo mengatakan, negara yang punya nuklir kemungkinan tumbang lebih cepat. Namun, negara non-nuklir seperti Indonesia juga bisa mengalami hal serupa.
"It is dangerous time, we are living, kita hidup harus hati-hati. Dan untuk itulah, saya selalu mengajak mari kita mengatasi masalah bersama," ujar Prabowo.
3. Israel serang Iran

Pada Jumat (13/6/2025) lalu, Israel menyerang Iran dan menewaskan sejumlah petinggi militer. Sejak saat itu, saling serang antara kedua negara terus terjadi hingga kini.
AS yang mengatakan tidak terlibat dalam serangan awal, memutuskan ingin membantu Israel melawan Iran. Rusia yang merupakan sekutu Iran, menawarkan menjadi penengah perang tersebut.
Namun, Iran menolak. Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, merasa pihaknya masih dapat mengalahkan Israel.
"Ini Iran, kami bukan Palestina. Kami punya perlengkapan (militer) lengkap dan jika diserang kami dapat membalas," kata Boroujerdi.
Hingga kini, saling serang Iran-Israel masih terus terjadi. Indonesia menegaskan, serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran dapat membahayakan.
Indonesia menyerukan gencatan senjata kedua negara. RI juga bersama negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengeluarkan pernyataan bersama mengecam serangan Israel ke Iran.