Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Korsel Serukan Larangan Konsumsi Daging Anjing

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, saat berpidato di Sidang ke-76 Majelis Umum PBB di New York, AS pada 21 September 2021. (Twitter.com/문재인)

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada Senin (27/9/2021), mengangkat isu mengenai konsumsi daging anjing. Dia menyatakan pemerintah perlu mempertimbangkan untuk melarang konsumsi daging anjing.

Konsumsi daging anjing merupakan hal yang cukup umum di negara tersebut. Daging anjing bisa diperoleh di restoran dan pasar tertentu. Akan tetapi hal, itu telah mendapat pertentangan dari kelompok hak hewan dan dianggap sudah tak lazim bagi kaum muda.

1. Presiden dikenal sebagai pecinta anjing

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. (Twitter.com/문재인)

Melansir dariYonhap, menurut juru bicara presiden, pernyataan Presiden Moon untuk tidak menjadikan anjing sebagai makanan ini muncul setelah dia diberi pengarahan oleh Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengenai rencana untuk meningkatkan sistem perawatan untuk hewan peliharaan yang ditinggalkan.

Dalam pertemuan mingguan dengan perdana menteri, Moon menyampaikan saat ini sudah waktunya bagi pemerintah untuk mempertimbangkan dengan hati-hati untuk menerapkan larangan konsumsi daging anjing. Namun, juru bicara itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut tentang pernyataan Moon untuk melarang konsumsi daging anjing.

Melansir dari France 24 News, konsumsi daging anjing telah lama menjadi bagian dari masakan Korea Selatan, diperkirakan sekitar satu juta anjing dikonsumsi setiap tahun, tapi konsumsi telah menurun, saat ini industri hewan peliharaan sedang meningkat, kini lebih banyak orang menjadikan anjing sebagai hewan peliharaan daripada hewan ternak, termasuk Moon.

Moon dikenal sebagai sosok yang  pecinta anjing dan memiliki beberapa anjing di Blue House, termasuk anjing bernama Tory yang dia selamatkan, Tory merupakan anjing pertama yang diselamatkan Moon. Melindungi anjing merupakan salah satu janji yang diserukan Moon dalam kampanyenya.

2. Korea Selatan memiliki hukum yang mencegah pembantaian kejam terhadap anjing dan kucing

Potret anjing dan kucing. (Unsplash.com/Andrew S)

Melansir dari Yonhap, Korea Selatan saat ini saat ini memiliki hukum yang mengantur perlindungan terhadap hewan. Aturan itu salah satunya bertujuan untuk menghapus praktik pembantaian kejam terhadap anjing dan kucing, tetapi tidak melarang untuk dikonsumsi.

Pernyataan Moon pada hari Senin tampaknya akan memicu perdebatan antara kelompok pendukung larangan konsumsi daging anjing dengan pihak yang menentang larangan.

Pernyataaan Moon telah ditanggapi oleh Jeon Jin-kyung, ketua Advokat Hak Hewan Korea, mengatakan saat ini semakin banyak orang yang mempertimbangkan konsumsi daging anjing sebagai pelecehan terhadap hewan daripada menganggap hal itu sebagai bagian dari tradisi.

Sementara penentang larangan mengatakan masyarakat perlu diberi kebebasan untuk memilih apa yang mereka ingin konsumsi. Cho Hwan-ro, yang mewakili kelompok peternak anjing, mengatakan anjing yang dijadikan makanan merupakan ras yang berbeda dengan anjing yang biasanya dijadikan peliharaan. Bagi penjual daging anjing larangan itu dapat memusnahkan mata pencarian mereka.

3. Masalah daging anjing telah menarik perhatian calon presiden

Potret anjing. (Unsplash.com/Angel Luciano)

Melansir Reuters, masalah daging anjing ini juga menarik perhatian beberapa calon presiden yang akan bersaing dalam pemilu tahun depan. Kandidat telah membahas masalah ini dalam beberapa pekan terakhir, tampaknya dilakukan untuk meningkatkan popularitas karena isu ini telah menarik banyak perhatian.

Gubernur Gyeonggi, Lee Jae-myung, yang memimpin provinsi terpadat di negara itu dan kandidat presiden dari partai Moon, berjanji untuk mendorong larangan konsumsi daging anjing melalui konsensus sosial. Kandidat lainnya Yoon Seok-youl calon dari partai oposisi mengatakan larangan adalah masalah pilihan pribadi orang.

Survei mengenai konsumsi daging anjing yang dirilis bulan ini oleh kelompok kesejahteraan hewan Aware menunjukkan 78 persen  responden setuju untuk menghentikan penjualan daging anjing dan kucing. Hasil lainnya menunjukkan 49 persen responden mendukung larangan untuk konsumsi.

Hasil survei lainnya oleh Realmeter menujukkan orang-orang terbagi atas apakah pemerintah harus melarang atau mengizinkan, meskipun 59 persen responden mendukung pembatasan hukum pada penyembelihan anjing untuk konsumsi manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us