Presiden Suriah Minta Arab Saudi Bantu Pembangunan Negaranya

Jakarta, IDN Times - Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, bertemu dengan Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) pada Minggu (2/2/2025) untuk meminta bantuan dari negara kerajaan tersebut.
Al-Sharaa mendarat di Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh. Dia disambut oleh Wakil Gubernur Pangeran Mohammed bin Abdulrahman bin Abdulaziz. Al-Sharaa didampingi oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani.
"Kami mengadakan pertemuan panjang di mana kami merasakan dan mendengar keinginan tulus untuk mendukung Suriah dalam membangun masa depannya," kata Sharaa, dikutip Le Monde.
1. Peran Saudi yang penting bagi Suriah
Saudi menjadi tujuan pertama kunjungan Sharaa. Hal itu dinilai bahwa Riyadh penting bagi Suriah saat ini yang sedang mencoba bangkit dari perang saudara.
Dilansir Al Jazeera, Sharaa yang memimpin pasukan untuk menggulingkan rezim Bashar al-Assad kini berupaya memperoleh legitimasi regional dan internasional. Dia juga mengupayakan agar Barat mencabut sanksi terhadap Suriah yang merugikan negara tersebut.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengatakan bahwa negaranya terlibat dialog aktif dengan Eropa dan AS, membantu mencabut sanksi ekonomi terhadap Suriah.
2. Suriah menjauh dari Iran
Sharaa dan Shaibani datang ke Saudi dengan jet milik Riyadh. Di dalam pesawat itu, kedua pria tersebut terlihat di meja yang belakangnya ada bendera Saudi.
Dilansir Deutsche Welle, perjalanan keduanya ke Saudi secara luas dilihat sebagai tanda mendekatnya Suriah dengan Teluk dan menjauh dari Iran.
Sebelum digulingkan, salah satu sponsor utama Assad adalah Iran. Teheran diperkirakan menghabiskan sekitar 30-50 miliar dolar AS (Rp504-840 triliun) di Suriah untuk memastikan stabilitas rezim Assad selama 13 tahun terakhir.
3. Saudi bisa berperan terhadap masa depan Suriah
Kantor berita resmi Saudi mengatakan bahwa pertemuan MBS dengan Sharaa membahas cara-cara mendukung keamanan dan stabilitas Suriah. Selain itu, pertemuan juga disebut untuk mendiskusikan dan memperkuat hubungan bilateral.
Dilansir Le Monde, MBS sendiri merupakan salah satu tokoh yang pertama kali mengucapkan selamat kepada Sharaa setelah diangkat sebagai presiden sementara.
Kini Suriah yang berusaha bangkit, mengandalkan negara-negara Teluk untuk membiayai pembangunan kembali negaranya dan memulihkan ekonomi. Pada Desember 2024, Sharaa mengatakan bahwa Saudi akan memainkan peran penting masa depan Damaskus, serta menyoroti peluang besar untuk investasi.