Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Ukraina Janji Akan Rebut Kembali Krimea dari Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (Instagram.com/zelenskiy_official)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Selasa (23/8/2022) berjanji akan memulihkan kekuasaan di wilayahnya. Bagi Zelenskyy, invasi Rusia ke Ukraina bermula dari Krimea dan akan berakhir pula di wilayah itu.

Semenanjung Krimea adalah wilayah paling selatan Ukraina. Wilayah itu dicaplok oleh Rusia pada 2014 dan sejak itu hubungan Kiev dengan Moskow memanas.

Dalam invasi Rusia ke Ukraina tahun ini, Krimea memiliki peran penting sebagai jalur utama untuk memasok peralatan keras pasukan Moskow.

1. Krimea adalah milik Ukraina

Kiev telah menyelenggarakan forum tahunan bernama Crimea Platform. Dalam acara tahun ini yang berlangsung pada 23 Agustus, Presiden Zelenskyy memberikan pidato pembukaan.

"Krimea dulu dan sekarang adalah (milik) Ukraina," kata Zelenskiy dikutip dari RFE/RL.

"Semuanya dimulai dengan Krimea, dan akan berakhir dengan Krimea," kata Zelenskiy menambahkan.

Presiden Ukraina juga mengatakan bahwa pemerintahan Moskow telah membawa kerusakan lingkungan, penurunan ekonomi, penindasan sosial, dan militerisme ke Krimea dan wilayah Laut Hitam.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken juga menegaskan posisi pemerintahannya. Dia mengatakan bahwa Krimea adalah milik Ukraina.

2. Zelenskyy janji akan membebaskan Krimea

Sejak mencaplok Krimea 8 tahun lalu, Rusia telah berupaya untuk melegitimasi tindakannya, membangun jembatan penghubung Rusia-Krimea serta membangun pangkalan militer.

Selama invasi ke Ukraina tahun ini, sekitar 750 rudal jelajah telah diluncurkan oleh Rusia dari Krimea yang menargetkan wilayah Ukraina. 

Kiev menuduh rudal-rudal tersebut menghancurkan fasilitas sipil termasuk sekolah, rumah sakit, dan juga apartemen tempat tinggal warga sipil.

Melansir Reuters, Presiden Zelenskyy dalam pidato tersebut berjanji akan membebaskan Krimea dari penjajahan Rusia.

"Ini perlu untuk membebaskan Krimea dari pendudukan. Ini akan menjadi kebangkitan hukum dan ketertiban dunia," ujar Zelenskyy.

Perwakilan dari sekitar 60 negara dan organisasi internasional hadir dalam konferensi Crimea Platform. Ini termasuk sekitar 40 presiden dan perdana menteri. Banyak dari mereka yang mengikuti acara dengan tautan video karena perang masih berkecamuk di Ukraina.

3. Perlunya memenangkan perang melawan Rusia

ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/НГУ)

Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari telah berjalan setidaknya selama 6 bulan. Ribuan tentara dari kedua belah pihak telah tewas, tapi pertempuran di garis depan belum ada tanda-tanda mereda.

Ukraina meyakini, demi mengatasi teror yang saat ini terjadi, kemenangan melawan Rusia adalah hal yang penting demi mengembalikan jaminan keamanan Eropa dan seluruh dunia.

"Dan ini benar, dan saya percaya 100 persen, bahwa untuk mengatasi teror, untuk mengembalikan jaminan dan keamanan ke wilayah kami, ke Eropa, ke seluruh dunia, perlu untuk mendapatkan kemenangan dalam perang melawan agresi Rusia," kata Presiden Ukraina dikutip dari Independent.

Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris yang akan berhenti, juga memiliki pendapat serupa. Dia mengatakan bahwa Inggris tidak akan pernah mengakui pencaplokan Rusia atas Krimea atau wilayah Ukraina lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us