Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pria India Potong Hidung Guru gegara Murid Petik Bunga Sembarangan

ilustrasi memetik bunga (unsplash.com/Evie S)
ilustrasi memetik bunga (unsplash.com/Evie S)

Jakarta, IDN Times - Seorang pria memotong hidup seorang guru perempuan di negara bagian Karnataka, India. Aksi itu dilakukan tersangka karena tak terima murid-murid korban memetik bunga di halaman rumahnya. 

pada Rabu (3/1/204), polisi mengatakan bahwa korban yang bernama Suganda More, 50 tahun, mengalami pendarahan hebat dan kini telah dirawat di rumah sakit. Insiden itu terjadi di desa Basurte di distrik Belagavi pada Selasa (2/1/2024).

1. Tersangka tuding korban ceroboh karena meninggalkan anak-anak

Dilansir Hindustan Times, polisi mengatakan bahwa Suganda bekerja sebagai guru di pusat penitipan anak Anganwadi, yang tak jauh dari lokasi kediaman tersangka, Kalyani More. Saat jam istirahat, anak-anak bermain di luar dan memetik bunga di halaman rumah tersangka.

Karena tersangka marah, pria tersebut bersitegang dengan korban, lalu menyerangnya.

“Setelah meneriaki guru tersebut karena tindakan cerobohnya meninggalkan anak-anak di taman, dia dengan marah mengacungkan sabit, dan memotong hidungnya," ujar Komisaris Polisi Siddaramappa.

Dia mengatakan bahwa tersangka melarikan diri setelah kejadian tersebut, namun polisi berhasil menangkapnya pada Rabu.

“Polisi mendaftarkan sebuah kasus dan menangkap terdakwa berdasarkan pengaduan korban.”

2. Kondisi korban mulai stabil

Sementara itu, pejabat di rumah sakit tempat korban dirawat mengatakan bahwa kondisinya kini sudah mulai membaik setelah sempat dinyatakan kritis.

“Perempuan tersebut mengalami masalah pernapasan karena beberapa saraf di hidungnya terpotong. Sekarang dia sudah keluar dari bahaya," katanya.

Ahli bedah menyarankan agar korban menjalani rekonstruksi hidung apabila potongan hidungnya masih ada. Namun, kerabat dan tetangga perempuan itu mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemukan potongan hidung yang hilang di lokasi kejadian.

3. Ratusan guru melakukan protes atas insiden tersebut

Menteri Pembangunan Perempuan dan Anak Karnataka, Lakshmi Hebbalkar, mengutuk serangan tersebut, dan meyakinkan keluarga korban bahwa pemerintah akan memberikan dukungan yang diperlukan.

“Saya menyesali kejadian kejam tersebut dan mengutuk serangan keji tersebut, yang merupakan penghinaan terhadap seluruh komunitas perempuan. Korban akan diberikan semua bantuan yang mungkin dari departemen,” kata Hebbalkar.

Ratusan guru dan asisten di Anganwadi juga memutuskan mogok kerja pada Rabu untuk melakukan protes. Mereka menuntut tindakan tegas terhadap tersangka dan meminta perlindungan bagi pekerja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us