Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Remaja Palestina-AS Tewas Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat  

Tentara Israel di Tepi Barat. (wikimedia/IDF Spokesperson's Unit)

Jakarta, IDN Times - Seorang remaja berkewarganegaraan Palestina-Amerika Serikat berusia 14 tahun tewas ditembak pasukan Israel di Tepi Barat, Minggu (6/4/2025). Korban bernama Omar Mohammed Rabea yang ditembak di kota Turmus Ayya, timur laut Ramallah.

Melansir The Guardian, militer Israel menuduh Rabea sebagai teroris karena melempar batu ke jalan raya. Awalnya, wali kota setempat menyebut penembakan dilakukan oleh pemukim Israel, tetapi kemudian militer Israel mengklarifikasi bahwa penembakan dilakukan oleh tentara mereka.

1. Dua remaja lain terluka dalam insiden yang sama

Dua remaja lain juga terluka dalam penembakan yang sama. Keduanya diketahui juga memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat. Mereka menderita luka tembak di bagian perut dan paha, lalu dibawa oleh Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina ke rumah sakit untuk perawatan.

Salah satu remaja yang terluka adalah Abdul Rahman Shehadeh (14). Ia mengaku ditembak seorang tentara saat mengumpulkan buah di dekat kota tersebut. Remaja kedua yang terluka di bagian perut bernama Ayoub Asaad (14), yang juga memiliki paspor AS.

Ahed Asaad, ayah Ayoub, mengatakan ambulans yang membawa anaknya ke rumah sakit sempat dihentikan tentara Israel.

"Kami dihentikan di pos pemeriksaan militer di pintu masuk desa, dan seorang tentara memberi tahu saya bahwa dialah yang menembak ketiga anak itu," kata Ahed, dilansir Le Monde.

2. Pemerintah Palestina kecam penembakan

Media Wafa melaporkan pihak Israel menahan tubuh Omar setelah dinyatakan meninggal. Sementara, Laila Ghanem, gubernur Ramallah dan El-Bireh, mengunjungi remaja yang terluka di rumah sakit dan mengecam serangan tersebut. Dia menyatakan serangan itu bagian dari terorisme terorganisir oleh  Israel.

Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mengecam penggunaan tembakan langsung terhadap tiga anak tersebut.

"Israel terus kebal hukum sebagai kekuatan pendudukan ilegal, ini membuat mereka berani melakukan lebih banyak kejahatan," kata Kemlu Palestina dalam pernyataannya.

Sementara militer Israel tetap pada klaimnya bahwa ketiga anak tersebut adalah "teroris".

"Selama aktivitas kontra terorisme di area Turmus Aya, tentara mengidentifikasi tiga 'teroris' yang melemparkan batu ke arah jalan raya, sehingga membahayakan warga sipil yang berkendara," ujar militer Israel, dilansir Al Jazeera. 

3. Lebih dari 900 warga Palestina tewas akibat kekerasan di Tepi Barat

pengunjuk rasa Palestina mengibarkan bendera bergambar tokoh Fatah Marwan Barghouti. (KafrAdDeek, CC0, via Wikimedia Commons)

Kekerasan meningkat tajam di Tepi Barat sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023. Pasukan Israel dan pemukim telah membunuh setidaknya 918 warga Palestina, termasuk militan, di Tepi Barat sejak saat itu.

Serangan Palestina dan bentrokan selama operasi militer telah menewaskan setidaknya 33 warga Israel, termasuk tentara, dalam periode yang sama. Kasus Rabea bukan kasus pertama warga AS yang tewas oleh Israel di Tepi Barat.

Pada tahun lalu, Aysenur Ezgi Eygi, aktivis Turki-Amerika berusia 26 tahun, ditembak di kepala oleh tentara Israel saat memprotes pemukiman ilegal Israel. Shireen Abu Akleh, jurnalis Palestina-Amerika untuk Al Jazeera, juga tewas ditembak militer Israel pada 2022 saat meliput di Tepi Barat, meskipun sudah jelas teridentifikasi sebagai anggota pers. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us