Republik Dominika: Karyawan Konjen Haiti Ditangkap Militer

Jakarta, IDN Times - Otoritas Republik Dominika pada Kamis (16/12/2021) telah menangkap dua orang warga negara Haiti. Pasalnya, kedua orang tersebut diketahui merupakan karyawan yang bekerja di Kantor Konsulat Jenderal Haiti di Kota Dajabón.
Sebelumnya, Republik Dominika tengah memperketat perbatasan Haiti menyusul kondisi di negara tetangganya yang semakin tidak stabil. Hal ini terutama setelah kasus pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada Juni lalu.
1. Kedua karyawan Kantor Konjen Haiti tertangkap membawa 11 paspor

Dikutip dari Telesur, penangkapan dua karyawan di lingkungan Konjen Haiti di Republik Dominika ini disebabkan keduanya tengah membawa sejumlah barang yang mencurigakan dan diduga barang selundupan. Keduanya tetap ditangkap, meskipun sudah menunjukkan identitas diplomatik yang sudah dikonfirmasi oleh pihak konsulat.
Kedua karyawan Kantor Konjen Haiti di Dajabón itu diketahui bernama Williamson Jean dan Jackson Lorrain. Mereka ditangkap ketika sedang pergi ke ladang pertanian di Provinsi Montecristi yang diduga untuk mengirimkan 11 paspor dan kartu identitas untuk ratusan pekerja Haiti.
Bahkan, personel militer yang tengah bertugas sudah menyita 11 paspor dan dua buah komputer yang diduga untuk membuat identitas palsu. Bahkan, seluruh dokumen dan material tersebut dimiliki oleh negara Haiti.
2. Kedubes Haiti akan melalukan klarifikasi terkait kegiatan dua karyawan itu

Kedutaan Besar Haiti di Republik Dominika mengaku terkejut atas penahanan kedua karyawan Konjen itu. Selain itu, pihak Haiti tengah mengupayakan rekonsiliasi dan klarifikasi atas kasus ini.
"Misi yang akan kami lakukan adalah untuk menjelaskan dan memberikan klarifikasi terkait kepentingan kedua karyawan itu. Ini hanyalah bentuk kesalahpahaman yang akan diklarifikasi antara Haiti dan otoritas Republik Dominika" ujar Kedubes Haiti, dalam laman Dominican Today.
Kedubes Haiti juga mengonfirmasi bahwa seseorang yang ditangkap adalah dua orang karyawan Konjen Haiti yang menjalankan tugas rutin sebagai agen komunitas. Maka dari itu, mereka ditugaskan untuk memroses dokumentasi penduduk Haiti yang sesuai yang diminta Republik Dominika.
3. Konjen Haiti pernah mendapat serangan dari militer Dominika di perbatasan

Penangkapan yang melibatkan seseorang dari Kantor Konjen Haiti di Republik Dominika ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, Konjen Haiti bernama Francois Guerrier juga pernah mendapatkan serangan dari personel militer yang berjaga di perbatasan saat bertugas.
Terkait masalah ini, pihak Kedubes Haiti meminta kolaborasi yang efektif dan lebih luas kepada otoritas Dominika. Hal ini dimaksudkan untuk mengadakan proses dokumentasi kepada imigran Haiti yang tinggal dan bekerja di ladang pertanian, dilaporkan dari Telesur.
Sementara itu, kejadian ini berlangsung ketika Republik Dominika tengah memperketat penjagaan di perbatasan Haiti. Pasalnya, Republik Dominika tengah berupaya mencegah kasus masuknya imigran ilegal dari Haiti, di tengah krisis yang semakin menjadi-jadi di negara tetangganya itu.