Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rohingya Minta Segera Dipulangkan ke Myanmar

Pengungsi etnis Rohingya saat proses evakuasi oleh TNI AL di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). (ANTARA FOTO/Rahmad)

Jakarta, IDN Times - Puluhan ribu pengungsi Rohingya yang ada di Bangladesh melakukan aksi protes agar segera dipulangkan ke Myanmar, tepatnya di Rakhine State.

Sejak eksodus besar-besaran pada 2017 akibat kekejaman militer Myanmar, lebih dari 1 juta penduduk Rohingya terpaksa tinggal di kamp-kamp penampungan di Cox’s Bazar, Bangladesh.

“Tidak ada lagi kehidupan bagi pengungsi. Tidak ada keamanan dan verifikasi. Kami ingin cepat direpatriasi menggunakan kartu data dari UNHCR,” teriak salah satu demonstran Rohingya, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (13/6/2023).

Sementara itu, bulan lalu, rombongan tim dari pemerintah Myanmar dilaporkan telah tiba di Bangladesh. Mereka rencananya akan melakukan skema percontohan untuk memulangkan jutaan warga Rohingya kembali ke Rakhine.

1. Rohingya tidak mau kembali jika bukan sebagai warga negara

Ilustrasi pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di pesisir pantai Kuala Simpang Ulim berada dalam tenda sementara di pulau Idaman, Aceh Timur, Aceh, Minggu (6/6/2021). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Seorang pengungsi Rohingya yang terdaftar dalam skema percontohan pemulangan dari Myanmar beberapa pekan lalu mengatakan, mereka tidak ingin kembali ke Myanmar jika tinggal di kamp pengungsi.

“Tempat kami harus dikembalikan kepada kami, hak kami untuk hidup seperti kelompok etnis yang lain harus dijamin secara hukum. Jika tidak, kami tidak bisa percaya lagi dengan para pembunuh itu,” ucap dia.

Meski demikian, ada beberapa kelompok Rohingya yang masih meragukan tawaran Myanmar untuk kembali ke Rakhine. Skema percontohan ini nantinya akan mencoba untuk membawa 20 orang Rohingya untuk kembali ke kamp sementara di Rakhine.

“Proses pemulangan ini hanya pura-pura. Jika martabat kami tidak dijamin, tidak ada gunanya kami kembali ke sana,” kata seorang pemimpin Rohingya.

2. PBB dituntut bantu pemulangan Rohingya

(Ilustrasi warga di Rakhine) www.icrc.org

Selain itu, para pengungsi Rohingya menuntut agar UNCHR dan PBB bergerak cepat untuk proses pemulangan mereka. Para pengungsi juga menginginkan komunitas internasional membantu mengembalikan hak mereka di Myanmar.

Sedangkan, upaya repatriasi Rohingya ke Myanmar sempat gagal pada 2018 dan 2019 karena para pengungsi takut diusir dan mendapat ancaman dari militer.

3. Bangladesh janji membawa kembali Rohingya jika pemulangan gagal lagi

Kondisi kamp pengungsian Rohingya di Distrik Cox's Bazar, yang terletak di perbatasan Bangladesh-Myanmar. (Facebook.com/Rohingya Response ISCG Cox's Bazar)

Menteri Muda Luar Negeri Bangladesh, Shahriar Alam, menyatakan bahwa pemerintah Bangladesh akan membawa pulang lagi para pengungsi Rohingya jika pemulangan tersebut gagal.

“Ini adalah proses percobaan. Tidak ada pemulangan besar-besaran. Pengungsi Rohingya akan dikirim ke Rakhine untuk mengamati situasi. Jika tidak nyaman, ada kesempatan membawa mereka kembali,” ucap Shahriar.

Shahriar juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan UNCHR dan PBB dalam proses pemulangan ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us