Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Tempatkan Sistem Pertahanan Udara S-300 di Kepulauan Kuril

Sistem pertahanan udara S-300VM dari Rusia dalam sebuah uji coba militer. roe.ru/eng

Moskow, IDN Times - Kementerian Pertahanan Federasi Rusia pada hari Selasa (01/12), menyatakan bahwa Rusia telah menempatkan salah satu sistem pertahanan udara tercanggihnya, S-300V4, di Pulai Iturup yang merupakan satu dari empat Kepulauan Kuril.

Keputusan ini diambil setelah Pemerintah Rusia pada bulan Oktober 2020 lalu memang berencana untuk mengerahkan sistem pertahanan udara jarak jauh untuk pertama kalinya guna memperkuat pertahanan Kepulauan Kuril dari potensi serangan udara, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Aksi Rusia diprediksi mendapat protes dari Pemerintah Jepang

Menteri Pertahanan Federasi Rusia, Sergey Shoygu. twitter.com/mod_russia

Penempatan sistem pertahanan udara S-300 di Kepulauan Kuril oleh Rusia dengan harapan memperkuat postur pertahanannya, dipercaya dapat memperburuk hubungan Rusia-Jepang. Dikutip dari Anadolu Agency, kebijakan provokatif dari Rusia tersebut diprediksi akan mendapatkan protes keras dari Pemerintah Jepang dikarenakan perselisihan keduanya yang terus merebutkan hak kepemilikan Kepulauan Kuril sejak berakhirnya Perang Dunia ke-2.

Kepulauan Kuril sendiri diwariskan kepada Federasi Rusia setelah Uni Soviet merebut dan menduduki kepulauan itu dari kekuasaan Kekaisaran Jepang sejak tahun 1945 ketika Perang Dunia ke-2 berlangsung. Dikarenakan Jepang tidak mengakui kepemilikan Uni Soviet maupun Rusia, hal ini menjadi penyebab utama mengapa kedua negara tidak pernah secara formal menandatangani perjanjian damai hingga hari ini meskipun perang dunia sudah berakhir 75 tahun yang lalu.

2. Rusia kerahkan sistem pertahanan udara versi terbaru dari S-300VM

Sistem S-300VM yang dapat menghancurkan target sejauh 350 km. roe.ru/eng

Pemerintah Rusia ternyata tidak main-main ketika mengerahkan salah satu sistem pertahanan udara terbaiknya ke Kepulauan Kuril. Berdasarkan informasi yang dijelaskan Kementerian Pertahanan Rusia, walaupun mereka sudah menempatkan sistem pertahanan udara jarak pendek, pertahanan udara Rusia hanya dapat terjamin setelah penempatan "artileri berat" terbaru mereka dari keluarga sistem pertahanan udara S-300VM, yaitu S-300V4, dilansir dari Reuters.

Awalnya di bulan Oktober 2020, Rusia hanya memiliki rencana untuk menempatkan sistem S-300V4 guna melibatkannya dalam sebuah latihan militer di Kepulauan Kuril. Namun, kebijakan itu berubah pada hari Selasa (01/12), dengan pengoperasian tempur sistem pertahanan udara S-300V4 Rusia di Pulau Iturup.

3. Kekhawatiran khusus Rusia dalam perselisihan Kepulauan Kuril

Sistem pertahanan udara Patriot buatan Amerika Serikat yang menjadi ancaman serius bagi dominasi udara Rusia di Wilayah Timur Jauhnya. twitter.com/starsandstripes

Masalah panjang dan historis yang menyelimuti sengketa Kepulauan Kuril membuat hubungan Rusia dan Jepang terus naik turun. Dilaporkan Anadolu Agency, alasan utama mengapa Pemerintah Rusia tidak dapat mengembalikan Kepulauan Kuril kepada Jepang dikarenakan kekhawatirannya akan ancaman keamanan strategis serius bagi Rusia apabila Jepang mengizinkan Amerika Serikat untuk meletakkan sistem pertahanan udaranya di kepulauan tersebut.

Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Shizo Abe, Jepang hampir berhasil menyelesaikan perselisihan daerah sengketa yang mereka miliki dengan persetujuan bersama Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. Tetapi, dengan mundurnya Abe dari jajaran pemerintahan Jepang, permasalahan ini kembali membeku dan gagal untuk diselesaikan secara diplomatik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Karl Gading S.
EditorKarl Gading S.
Follow Us