Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Tolak Beri Komentar soal Tawanan Perang Korut di Ukraina

Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Rusia tidak mengonfirmasi penangkapan tentara Korut oleh Ukraina di Kursk Oblast.
  • Badan Intelijen Korea Selatan mengungkap identitas dan korban yang disebabkan oleh tentara Korut yang membantu Rusia melawan Ukraina.
  • Militer Ukraina berhasil menggagalkan serangan ofensif militer Korut di Kursk Oblast dan menemukan tentara Korut yang berusaha melakukan bunuh diri.

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, pada Senin (13/1/2025), mengatakan tidak akan mengomentari mengenai kabar penangkapan dua tentara Korea Utara (Korut) yang ditawan militer Ukraina di Kursk Oblast. 

Belakangan ini, situasi di Kursk Oblast memanas menyusul dugaan keterlibatan tentara Korut untuk membantu Rusia melawan Ukraina. Kiev menyebut bahwa Rusia telah menyamarkan identitas tentara Korut menjadi warga asal Republik Tuva di Siberia. 

1. Peskov sebut tidak tahu kebenaran di lapangan

Peskov mengatakan bahwa Moskow tidak dapat mengonfirmasi kebenaran penangkapan tentara Korut oleh militer Ukraina di Kursk Oblast karena tidak tahu kondisi yang sebenarnya di lapangan. 

"Kami tidak dapat berbicara terkait dengan pernyataan Ukraina apapun itu. Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana. Kami akan melanjutkan diskusi mengenai pertukaran tawanan perang. Kami tertarik untuk itu. Nyawa dari personel militer kami sangat penting. Maka dari itu, ini akan terus dilanjutkan," terangnya, dikutip The Moscow Times.

Selama ini, Rusia tidak mau mengakui terkait pengiriman tentara Korut ke negaranya untuk membantu melawan Ukraina. Namun, sejumlah negara sudah melihat adanya penerjunan militer Korut di Kurks dalam beberapa bulan terakhir. 

2. Korsel sebut 300 tentara Korut tewas di Kursk Oblast

Badan Intelijen Korea Selatan (NIS) mengungkap identitas dari kedua tentara Korut yang ditangkap Ukraina. Pihaknya menyebut, dua personel militer tersebut adalah anggota dari Biro Pengawas Umum di Badan Intelijen Militer Korut. 

Dilansir Euromaidan Press, NIS menambahkan bahwa sudah ada sekitar 300 tentara Korut yang tewas dan sebanyak 2.700 personel terluka selama diterjunkan berperang membantu Rusia melawan Ukraina di Kursk Oblast. 

Tingginya korban di pihak Korut karena kurangnya pemahaman tentara Korut terkait taktik perang modern. Berdasarkan rekaman di garis depan, tentara Korut diduga tidak mengetahui cara menghindari drone jarak jauh. 

NIS mengklaim bahwa pasukan Korut diinstruksikan untuk bunuh diri jika mengalami kekalahan di medan perang. Mereka dituntut menghindari ditangkap oleh militer Ukraina. 

3. Ukraina klaim sukses cegah serangan tentara Korut di Kursk

Tentara Ukraina. (commons.wikimedia.org/President Of Ukraine)

Pada hari yang sama, militer Ukraina mengklaim berhasil menggagalkan percobaan serangan ofensif militer Korut di Kursk Oblast. Kiev menyebut berhasil membunuh setidaknya 17 tentara Korut di garis depan. 

Dilansir The Kyiv Independent, militer Ukraina sudah mempublikasikan potongan video yang menunjukkan sejumlah personel militer diklaim berasal dari Korut yang tewas dan terluka dalam upaya serangan tersebut. 

Selain itu, militer Ukraina juga menemukan seorang tentara Korut yang tengah menyiapkan perangkap. Tentara Korut itu berusaha mengalihkan tentara Ukraina supaya tidak ditangkap dan berusaha meledakkannya granat untuk bunuh diri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us