Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rwanda Putus Hubungan Diplomatik dengan Belgia

Bendera Rwanda. (Hjalmar Gislason from Reykjavik, Iceland, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Rwanda resmi mengakhiri hubungan diplomatik dengan Belgia pada Senin (17/3/2025). Langkah ini menyusul retaknya relasi kedua negara imbas sanksi Uni Eropa (UE) atas dugaan keterlibatan dalam konflik di Republik Demokratik (RD) Kongo. 

Beberapa bulan terakhir, situasi di RD Kongo bagian timur terus memanas akibat serangan pemberontak M23 yang mendapat dukungan dari Rwanda. Serangan tersebut bahkan membuat belasan tentara SADC (Southern African Development Community) tewas. 

1. Klaim Belgia berpihak pada RD Kongo

Kementerian Luar Negeri Rwanda mengumumkan pemutusan hubungan bilateral dan memerintahkan seluruh diplomat Belgia di Kigali pergi dalam kurun waktu 48 jam. Pihaknya mengklaim Belgia berpihak pada RD Kongo. 

"Belgia sudah menyatakan keberpihakannya kepada RD Kongo dalam konflik ini dan terus melanjutkan langkah sistematis melawan Rwanda di berbagai forum. Mereka menggunakan kebohongan dan manipulasi untuk menciptakan opini buruk terhadap Rwanda," tuturnya, dikutip Politico.

Kigali menyebut Brussels masih berupaya melanjutkan ilusi neokolonialisme di negaranya. Pihaknya mengklaim Belgia terlibat dalam upaya merusak stabilitas dan negara-negara di kawasan Afrika Timur.

2. Belgia umumkan persona non-grata kepada diplomat Rwanda

Menteri Luar Negeri Belgia, Maxime Prevot, mengumumkan persona non-grata kepada diplomat Rwanda dan mengecam keputusan Rwanda yang mengakhiri hubungan secara sepihak. 

"Langkah Rwanda tidak pantas dan menunjukkan bahwa katika kami menolak tindakan Rwanda, mereka justru tidak mau terlibat dalam dialog penyelesaian masalah," ungkapnya.

Di sisi lain, sejumlah perwakilan UE mengecam keberadaan tentara Rwanda di RD Kongo. Mereka mengklaim tindakan tersebut sebagai pelanggaran integritas teritorial dan bertujuan mengeksploitasi sumber daya alam di RD Kongo. 

Sementara itu, sanksi dari UE kepada tentara Rwanda dan pemberontak M23 sudah disetujui pada Senin dan akan diterapkan mulai Selasa (18/3/2025).  

3. Rwanda blokir kerja sama pembangunan dengan Belgia

Sebulan lalu, Rwanda sudah menangguhkan kerja sama pembangunan bersama Belgia menyusul tuduhan mendukung operasi pemberontak M23 di RD Kongo. 

"Belgia terlibat dalam kampanye agresif terhadap Rwanda. Kami memutuskan untuk memblokir akses dana pembangunan, termasuk di dalam institusi multilateral. Tindakan Brussels telah merusak upaya mediasi dengan Rwanda-RD Kongo," terang dia, dilansir The Brussels Times

Kigali mengingatkan bahwa kerja sama pembangunan harus didasarkan pada penghormatan satu sama lain. Pihaknya menyebut bahwa tindakan Belgia sebagai langkah intervensi urusan di kawasan. 

Prevot mengungkapkan, Belgia akan menangani proses penangguhan ini dengan profesional. Belgia akan berupaya melanjutkan solusi damai untuk memperbaiki hubungan dengan Rwanda. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us