Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Soal Penculikan Jurnalis, AS Beri Sanksi 4 Pejabat Iran

Bendera Iran. (Twitter.com/sina_drakhshani)
Bendera Iran. (Twitter.com/sina_drakhshani)

Jakarta, IDN Times - Pihak Departemen Keuangan Amerika Serikat pada hari Jumat, 3 September 2021, waktu setempat memutuskan untuk memberikan sanksi kepada 4 pejabat intelijen Iran terkait rencana kasus penculikan jurnalis Iran-Amerika Serikat. Sekitar bulan Juli 2021 lalu, pihak Iran menampilkan foto target penculikan.

1. Pihak AS menilai plot penculikan oleh pemerintah Iran adalah contoh lain dari upaya membungkam suara-suara kritis

Dilansir dari Aljazeera.com, Departemen Keuangan Amerika Serikat telah memberikan sanksi kepada 4 pejabat intelijen Iran yang dituduhkan menargetkan seorang jurnalis Iran-Amerika serikat dan aktivis HAM yang tinggal di Amerika Serikat serta pembangkang Iran di negara lain dalam upaya untuk membungkam kritik terhadap pemerintah Iran.

Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah pernyataan pers pada hari Jumat bahwa pejabat intelijen senior yang berbasis di Iran, Alireza Shahvaroghi Farahani, memimpin sekelompok perwira intelijen Iran dalam sebuah rencana untuk menculik seorang reporter yang berbasis di Amerika Serikat.

Meskipun tidak disebutkan namanya dalam pernyataan Departemen Keuangan atau di situs webnya, jurnalis dan aktivis itu kemungkinan adalah Masih Alinejad, seorang reporter yang telah berkontribusi pada layanan bahasa Persia Voice of America (VOA) yang didanai pemerintah Amerika Serikat dan laporan mengenai masalah HAM di Iran serta yang kasus melibatkan perwira intelijen Iran telah menjadi berita internasional.

Direktur Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Amerika Serikat, Andrea M. Gacki, dalam pernyataannya plot penculikan pemerintah Iran adalah contoh lain dari upaya berkelanjutannya untuk membungkam suara-suara kritis, di mana pun mereka berada.

Ia menambahkan menargetkan para pembangkang di luar negeri menunjukkan bahwa penindasan pemerintah Iran telah jaug melampaui perbatasan Iran sendiri.

2. Iran menilai pemberian sanksi tersebut seperti kecanduan sanksi oleh AS

Iran akhirnya menanggapi sanksi tersebut dengan menolak sanksi baru oleh Amerika Serikat yang mengatakan langkah itu mencerminkan kecanduan sanksi oleh Amerika Serikat.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan pendukung dan pedagang sanksi, yang melihat kotak alat sanksi mereka kosong karena perlawanan maksimum Iran, saat ini menggunakan skenario Hollywood untuk menjaga sanksi tetap hidup.

Ia menambahkan Amerika Serikat harus memahami bahwa mereka tidak punya pilihan selain meninggalkan kecanduannya pada sanksi dan menghormati Iran.

Mereka yang terkena sanksi diantaranya Alireza Shahvaroghi Farahani bersama para anggota intelijen lainnya yakni Mahmoud Khazein, Kiya Sadeghi, dan Omid Noori.

Sanksi tersebut menangguhkan semua properti keempatnya di Amerika Serikat atau dalam kendali Amerika Serikat serta melarang transaksi apa pun antara mereka dan warga Amerika Serikat.

Pihak Departemen Keuangan Amerika Serikat menambahkan orang non-Amerika Serikat lainnya yang melakukan transaksi tertentu dengan keempatnya juga dapat dikenai sanksi oleh Amerika Serikat.

3. Ketika fotonya dimunculkan, Alinejad mengaku bersedih, namun itu adalah perjuangannya

Jurnalis asal Iran-Amerika Serikat, Masih Alinejad. (Instagram.com/masih.alinejad)
Jurnalis asal Iran-Amerika Serikat, Masih Alinejad. (Instagram.com/masih.alinejad)

Sekitar bulan Juli 2021 lalu, gambar pada perangkat yang diduga sebagai agen intelijen Iran itu menunjukkan foto-foto pembangkang Iran yang ditangkap di luar negeri.

Saat itu, target penculikan berikut mereka adalah Alinejad, yang telah membuat Iran marah melalui kritik tajamnya terhadap undang-undang mengenai penutup kepala di Iran.

Alinejad sendiri merasa merinding dan sedih, tetapi ini adalah perjuangannya, segera setelah mengetahui bahwa jaksa federal Amerika Serikat telah mendakwa 4 warga Iran dengan rencana untuk menculiknya.

Nama Alinejad sendiri tidak disebutkan dalam dokumen pengadilan yang dibuka, tetapi menegaskan bahwa dia adalah target plot. Dia menunjukkan video kehadiran polisi yang hampir konstan di luar rumahnya di New York, Amerika Serikat, yang dimaksudkan untuk melindunginya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menolak tuduhan penculikan itu sebagai tidak berdasar dan konyol.

Tetapi Iran sendiri telah mengatakan selama 2 tahun terakhir akan meningkatkan operasi intelijen luar negerinya sebagai tanggapan atas sanksi dan tindakan militer Amerika Serikat, seperti pembunuhan terhadap Jenderal Qassem Soleimani.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Christ Bastian Waruwu
EditorChrist Bastian Waruwu
Follow Us