Tolak Komunitas Serbia Berdiri, PM Kosovo Enggan Republika Srpska Baru

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti menyebut pendirian Komunitas Munisipal Serbia (CSM) akan menciptakan Repubika Srpska baru di negaranya. Meski begitu, ia tetap ingin menormalisasi hubungan dengan Serbia dengan cara lain.
Hubungan Kosovo-Serbia terus memanas belakangan ini yang disebabkan oleh keputusan Dewan Eropa untuk memasukkan Kosovo sebagai anggota. Serbia menganggap bahwa itu adalah pelanggaran dan berencana merombak strategi luar negerinya menanggapi masalah ini.
1. Kurti sebut CSM akan merusak keutuhan Kosovo, seperti Republika Srpska
Kurti mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan terbentuknya Republika Srpska baru di negaranya. Mengingat tingginya tekanan dari Uni Eropa (UE) dan Serbia untuk menerima pembentukan CSM di Kosovo bagian utara.
"Kami tidak akan membiarkan sebuah negara satelit, seperti Republika Srpska dengan tujuan pengrusakan, eksis untuk merusak keutuhan Kosovo. Integritas teritorial dan kedaulatan negara adalah sesuatu yang seharusnya tidak dilanggar. Namun, saya ingin hubungan baik dengan Serbia, Eropa, dan tetangga lainnya," kata Kurti pada Senin (1/5/2023), dilansir N1.
Ia juga menekankan bahwa akan melindungi kelompok minoritas Serbia di Kosovo, tapi tidak dengan memberikan kedaulatan eksekutif kepada komunitas tersebut.
"Melindungi kelompok minoritas adalah sesuatu yang penting, tapi kita tidak bisa mendeklarasikan kekuatan eksekutif kepada komunitas lokal karena eksekutif hanya dimiliki oleh pemerintah pusat dan daerah," tambahnya.
2. Kurti ingin melihat proposal persetujuan di Pristina
Kurti mengaku belum melihat proposal pendirian CSM secara langsung. Ia pun berusaha keras agar kebijakan itu tidak diresmikan karena akan membentuk sebuah negara yang berbasis komunitas Serbia di Kosovo Utara.
"Di tengah pemaksaan dari Brussels, saya senang untuk melihat draft proposal yang disiapkannya, meski saya pikir akan lebih baik jika mereka menunjukkannya di Pristina. Saya harus memastikan bahwa persetujuan itu sesuai dengan standar perlindungan minoritas dari Uni Eropa," papar Kurti, dikutip Albanian Daily News.
Kurti menilai bahwa terdapat kemiripan Serbia dengan Rusia terkait hubungan dengan negara-negara tetangganya.
"Negara kami adalah negara demokratik sebagaimana mestinya yang memberikan individu dan lainnya hak sebagai warga negara, tapi tidak dengan memberikan teritorialisasi berbasis etnis karena itu melanggar demokrasi dan republik," tambahnya.
3. Serbia tidak percaya Kosovo akan terima pendirian CSM
Sementara itu, Perdana Menteri Serbia, Ivica Dacic menyebut tidak percaya Pristina bersedia membentuk CSM. Ia mengatakan Kosovo hanya akan mengurangi ketegangan kedua negara.
"Kosovo akan mencoba untuk mengurangi tensi dengan Serbia. Saya akan lebih optimis untuk berkata bahwa Pristina akan menyetujui pembentukan CSM di wilayahnya," papar Dacic.
Ia menambahkan CSM harus menjadi bagian awal yang disetujui dalam perjanjian Ohrid. Dacic juga menyebut Kurti berniat mengalihkan isu di lapangan untuk menghalangi pendirian CSM.
Presiden Serbia, Aleksandar Vucic dan PM Kosovo, Albin Kurti rencananya akan bertemu di Brussels pada Selasa (2/5/2023). Keduanya akan membicarakan soal status pembentukan CSM sebagai fokus utama negosiasi.
Sumber:
https://n1info.rs/english/news/kurti-no-satellite-para-state-in-north-kosovo/
https://albaniandailynews.com/news/kurti-says-he-will-not-allow-creation-of-republika-sprska-in-kosovo-1
https://n1info.rs/english/news/serbian-fm-pristina-won-t-agree-to-form-csm/