Trump Kecam Imigran Ilegal, Puji Tokoh Kanibal Fiktif Hannibal Lecter

- Donald Trump memuji tokoh kanibal fiktif Hannibal Lecter dari film "The Silence of The Lambs" dan menyamakan para imigran ilegal dengan sosok mengerikan tersebut.
- Trump mengkritik Presiden Joe Biden, menyebutnya bodoh, dan menuduh lingkaran kekuasaannya dipenuhi orang-orang fasis.
- Trump melontarkan kata-kata kasar terhadap pihak yang terlibat dalam proses pengadilan kasusnya, mengecam keputusan pemerintahan Biden yang menunda pengiriman senjata ke Israel, dan mengklaim penuntutan terhadapnya semata-mata karena ia berencana mencalonkan diri lagi pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024.
Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial pada kampanye di New Jersey pada Sabtu (11/5/2024). Saat itu, Trump memuji tokoh kanibal fiktif Hannibal Lecter dari film "The Silence of The Lambs". Dia menyebut Lecter, seorang pembunuh berantai yang memakan korbannya, sebagai pria yang luar biasa.
Melansir dari New York Times, Trump melanjutkan dengan menyamakan para imigran ilegal dengan sosok mengerikan tersebut. Trump menyebut mereka sebagai orang-orang tidak diinginkan yang menghancurkan AS.
Di hadapan sekitar 80 ribu hingga 100 ribu pendukungnya, mantan presiden itu juga membandingkan pengadilan terhadap dirinya dengan bos mafia terkenal Alphonse Capone.
Selain itu, Trump juga mengkritik Presiden Joe Biden dengan kata-kata yang sangat menghina. Ia menyebut Biden bodoh dan menuduh lingkaran kekuasaannya dipenuhi orang-orang fasis.
1. Trump sindir keras imigran ilegal
Melansir Times of Israel, Trump mengutip lirik lagu "The Snake" yang menggambarkan seekor ular yang menyerang seorang wanita yang menolongnya. Mantan presiden itu menyamakan lagu tersebut dengan kehadiran imigran di Amerika yang disebutnya membahayakan dan meracuni.
"Seorang wanita baik hati melihat seekor ular setengah beku. Tapi alih-alih berterima kasih, ular itu melayangkan gigitan mematikan kepadanya," ujar Trump.
Menurut Trump, Amerika telah membiarkan orang-orang yang tidak diinginkan masuk tanpa pemeriksaan dan penelusuran latar belakang yang memadai. Mantan presiden itu juga mengulang klaim kontroversialnya yang tak berdasar. Ia mengklaim bahwa sebagian imigran yang menyeberangi perbatasan AS berasal dari rumah sakit jiwa.
2. Serangan terhadap lawan politik
Selain menyerang para imigran, Trump juga melontarkan kata-kata kasar terhadap para pihak yang terlibat dalam proses pengadilan kasusnya. Dia menyebut Jaksa Penuntut Alvin Bragg sebagai "si gemuk tukang korup".
Trump juga menuduh Hakim Juan Merchan berkomplot dengan Presiden Biden untuk menjebaknya. Saat ini, Trump sedang disidang terkait dugaan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa.
Terkait konflik di Gaza, Trump mengecam keras keputusan pemerintahan Biden yang menunda pengiriman senjata ke Israel. Bahkan, Trump berjanji akan mendeportasi mahasiswa asing yang disebutnya menyebarkan jihadisme atau anti-Semitisme jika kelak kembali menjadi presiden.
3. Trump sedang tertimpa berbagai kasus

Trump mengklaim penuntutan yang dihadapinya semata-mata terjadi karena ia berencana mencalonkan diri lagi pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024.
"Jika saya tidak memimpin di jajak pendapat dan tidak mencalonkan diri lagi, mereka tidak akan mengincar saya," ujarnya meyakinkan pendukungnya.
Bahkan, mantan presiden AS itu sempat memprediksi akan terjadi Perang Dunia ke-3 apabila dirinya tidak terpilih lagi dalam pemilu mendatang.
Melansir The Guardian, sidang kasus dugaan pelanggaran bisnis Trump akan memasuki minggu keempat pada Senin (13/5/2024). Selain kasus tersebut, Trump juga masih harus menghadapi tiga tuntutan hukum lainnya terkait dugaan upaya membatalkan hasil Pilpres 2020 yang membuatnya kalah dari Biden.
Meski demikian, para pendukung Trump tetap berbondong-bondong memadati acara kampanyenya di New Jersey. Mereka berdatangan dari berbagai wilayah di sepanjang Pantai Timur Amerika Serikat untuk menyaksikan kampanye mantan presiden nyentrik tersebut.