Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Desak AS dan Sekutu Jatuhkan Sanksi untuk Rusia Sekarang Juga!

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskiy_official)

Jakarta, IDN Times – Momen Konferensi Keamanan Munich menjadi ajang bagi Rusia dan Ukraina untuk saling mengkritik. Dalam forum tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa kewajiban komunitas internasional saat ini adalah melindungi Kiev dari ancaman Rusia.

"Bukan sikap mulia untuk membuat Ukraina tunduk. Ini adalah kontribusi Anda (peserta Konferensi Munich) untuk Eropa dan keamanan dunia,” kata Zelenskyy, dikutip dari Bloomberg.

Kemudian, seraya menyimpulkan keterangan Presiden Vladimir Putin, Zelenskyy mengatakan bahwa Rusia menentang tatanan dunia pasca-Perang Dingin.

“Bagaimana tanggapan dunia? Meresponsnya dengan ketenangan,” demikian kelakar Zelenskyy, yang dulunya merupakan komedian Ukraina.

1. Ukraina meminta dukungan lebih dari negara-negara Barat

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. twitter.com/ZelenskyyUa

Pada kesempatan itu, Zelenskyy berterima kasih atas bantuan diplomatik, keuangan, dan militer yang ditawarkan negara-negara Barat sejak Rusia merebut Krimea dan memicu pemberontakan bersenjata di Ukraina timur.

Sejauh ini, AS telah mengirim bantuan militer senilai 2,7 miliar dolar AS (sekitar Rp38 triliun) sejak 2014, termasuk senjata anti-tank modern.

Dalam beberapa bulan terakhir, sekutu NATO lainnya telah mengirim rudal anti-pesawat dan rudal anti-tank khusus yang digunakan dalam pertempuran kota.

“Namun, jika sekutu ingin benar-benar membantu, (mereka) harus menyiapkan dana stabilitas dan rekonstruksi untuk Ukraina, dan program pinjaman-sewa, memasok senjata baru, mesin, peralatan untuk tentara kita, yang melindungi seluruh Eropa (dari ancaman Rusia),” tutur Zelenskyy. 

2. Ukraina minta sanksi dijatuhkan sesegera mungkin

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskiy_official)

Kemudian, Zelenskyy mendesak supaya negara-negara Barat segera menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

Di sisi lain, para pemimpin Eropa khawatir efek jera dari sanksi akan hilang jika hukuman dijatuhkan sebelum invasi terjadi.

"Kami tidak membutuhkan sanksi Anda setelah perang dimulai," kata Zelenskyy.

Zelenskyy tidak secara khusus menyebut negara mana yang enggan menjatuhkan sanksi kepada Rusia, namun diperkirakan pernyataan itu mengarah kepada Jerman, yang juga menolak mempersenjatai militer Ukraina.

3. Ukraina minta ada indikator sanksi selain perang

Seorang anggota layanan Rusia terlihat di kendaraan tempur infanteri BMP-3 selama latihan yang diadakan oleh angkatan bersenjata Distrik Militer Selatan di jajaran Kadamovsky di wilayah Rostov, Rusia Kamis (3/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ.

AS dan Uni Eropa akan langsung menjanjikan sanksi keras terhadap Rusia, jika Moskow menyerang tanpa menjelaskan alasannya.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, sanksi yang dijatuhkan kepada Moskow akan sangat berharga bagi mereka, sehingga dia mendesak pemimpin Barat menyepakati kondisi yang bisa menjatuhkan hukuman sebelum penyerangan terjadi.

"Seharusnya tidak (diberikan) saat tentara Rusia mengibarkan bendera Rusia, melintasi perbatasan untuk ditayangkan. Ini bukan perang seperti itu,” kata Kuleba.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us