Ukraina Tidak Akan Akui Hasil Dialog AS-Rusia di Arab Saudi

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Senin (17/2/2025), menolak hasil dialog Amerika Serikat (AS) dan Rusia di Arab Saudi. Ia menyebut, Ukraina tidak akan mengakui apapun hasil dari perundingan tanpa melibatkan negaranya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan bahwa Ukraina dan Uni Eropa (UE) akan dilibatkan dalam dialog dengan Rusia. Namun, keduanya baru akan dilibatkan dalam perundingan selanjutnya.
1. Klaim pertemuan AS-Rusia hanya masalah bilateral

Zelenskyy mengungkapkan bahwa pertemuan AS dan Rusia hanya mengenai dialog bilateral. Ia menyebut, negosiasi antara keduanya bukan membahas mengenai penyelesaian konflik di Ukraina karena tidak ada Ukraina di dalamnya.
"Kami tidak dapat mengakui segala hasil dari kesepakatan itu. AS punya hak untuk itu jika mereka punya masalah bilateral. Sejujurnya mereka sudah membicarakan masalah ini sebelumnya. Namun, mereka baru mengatakan itu sekarang," ujarnya, dilansir Ukrinform.
Ia menambahkan, pemerintah Ukraina akan mengadakan kunjungan ke Arab Saudi setelah melawat ke Uni Emirat Arab (UEA). Namun, ia menyebut kunjungan itu tidak ada hubungannya perkembangan di Arab Saudi soal pertemuan AS dan Rusia.
Sebelum berkunjung ke Arab Saudi, Zelenskyy sudah mengadakan kunjungan ke Turki pada Senin. Ia sudah bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
2. Berkunjung ke UEA untuk kelanjutan mediasi pemulangan warga Ukraina dari Rusia
Zelenskyy mengungkapkan bahwa kunjungannya ke UEA untuk mendiskusikan mengenai pemulangan warga Ukraina yang ditahan Rusia. Ia pun sudah bertemu langsung dengan Presiden UAE Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
"Salah satu kunci topik pembicaraan ini adalah pemulangan warga kami yang ditahan Rusia. Mediasi dari UEA telah menyelamatkan banyak nyawa. Kami sangat bersyukur atas kerja sama penting dan hari ini kami mendiskusikan bagaimana cara melanjutkannya," tuturnya, dikutip Interfax.
Tak hanya itu, Zelenskyy juga mengumumkan perjanjian ekonomi dengan negara Timur Tengah tersebut. Melalui perjanjian tersebut, perusahaan Ukraina dapat dengan mudah mengekspor produknya ke pasar UEA.
Di sisi lain, Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska, juga hadir di UEA untuk membahas kerja sama mengenai isu kemanusiaan. Ia pun menyerukan kerja sama soal rehabilitasi, dukungan keluarga angkat, dan dukungan untuk rakyat Ukraina.
3. AS-Rusia setuju normalisasi hubungan bilateral

Pada pertemuan AS-Rusia di Arab Saudi pada Selasa (18/2/2025), Rubio mengatakan bahwa kedua negara setuju menormalisasi hubungan. Ia pun menyetujui dimulainya diskusi mengenai perang di Ukraina.
"Pertemuan ini adalah langkah awal dari sebuah perjalanan panjang dan sulit. Sebuah modifikasi harus dilakukan oleh kedua belah phak, tapi akan salah jika sudah menentukan terlebih dahulu soal masalah ini," terangnya, dikutip Euronews.
Penasehat Keamanan Nasional AS, Michael Waltz mengungkapkan diskusi soal teritori dan jaminan keamanan akan meningkatkan segala bentuk perbincangan ke depan. Ia pun mendesak harus ada akhir dari perang Rusia-Ukraina.
Penasehat Luar Negeri Rusia, Yuri Ushakov, mengungkapkan bahwa diskusi dengan AS tidaklah buruk. Ia mengaku belum dapat menyebut bahwa dialog keduanya sudah saling bertemu, tapi ada perbincangan soal itu.