Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Tuding Rusia Lakukan Genosida Etnis Tatar Krimea

Bendera Ukraina. (pexels.com/andrii-smuryhin)
Intinya sih...
  • Kementerian Luar Negeri Ukraina menuding Rusia melanjutkan kebijakan pengusiran etnis Tatar Krimea oleh mantan pemimpin Uni Soviet, Joseph Stalin.
  • Kiev mengucapkan terima kasih kepada negara yang bersedia mengakui deportasi massal sebagai aksi genosida terhadap etnis Tatar Krimea.
  • Presiden Ukraina dan Turki memperingati pemindahan etnis Tatar Krimea ke-81 dan mengecam tindakan yang memaksa pindah secara paksa dari tempat kelahirannya.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Ukraina, pada Minggu (18/5/2025), menuding Rusia melanjutkan kebijakan yang dilakukan oleh mantan pemimpin Uni Soviet, Joseph Stalin terkait pengusiran kepada etnis Tatar Krimea ke Asia Tengah. 

"Ukraina tidak akan melupakan kejahatan yang bertujuan untuk memusnahkan etnis pribumi Krimea dengan mengusir mereka dari tanah kelahirannya. Pada masa modern Rusia, kebijakan masa Stalin kembali dilakukan untuk mengusir etnis Tatar Krimea dari tanah kelahirannya," tuturnya. 

Kiev mengucapkan terima kasih kepada seluruh negara yang bersama dengan Ukraina bersedia mengakui deportasi massal yang dilakukan Uni Soviet pada 1944 sebagai aksi genosida terhadap etnis Tatar Krimea. 

1. Klaim Rusia mempersekusi warga Tatar Krimea

Kemlu Ukraina menyebut bahwa tindakan Rusia di Krimea dalam 11 tahun terakhir, termasuk melarang segala aktivitas Mejlis dan memperseksusi etnis Tatar Krimea yang ikut dalam politik maupun aktivitas keagamaan. 

"Hari ini, etnis Tatar Krimea harus bahu-membahu dengan rakyat Ukraina untuk mempertahankan Ukraina dari agresi Rusia. Kami akan menang. Rakyat tidak akan menyerah dengan perjuangannya yang sudah direbut dari mereka. Kami percaya seluruh rakyat Ukraina yang dipaksa pergi dari akan kembali. Krimea adalah Ukraina," terangnya, dilansir Ukrinform

Pada 18 Mei, Ukraina merayakan Hari Perjuangan untuk Hak-hak Rakyat Tatar Krimea. Dalam acara ini, Ukraina memperingatkan genosida kepada rakyat Tatar Krimea ke-81 untuk memperingatkan deportasi massal etnis Tatar Krimea. 

2. Zelenskyy berharap Krimea kembali bebas seperti seluruh Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (President.gov.ua, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa Krimea harus bebas seperti seluruh Ukraina. Ia pun memperingatkan bagaimana kejahatan pada masa Uni Soviet yang ditujukan kepada etnis Tatar Krimea. 

"Hari ini mengingatkan kami bagaimana buruknya kerajaan yang sudah jatuh. 81 tahun lalu, pemerintah Soviet memulai deportasi massal etnis Tatar Krimea. Seluruh orang diusir dari tanah kelahirannya dan diharuskan melakukan perjalanan panjang yang menjadi hukuman mati bagi ribuan orang," ungkapnya.

Ia menambahkan, tragedi yang menyasar etnis Tatar Krimea disebabkan kejahatan sistem otoriter dan impunitas dari pemimpin di Moskow Zelenskyy menyebut, kejadian tersebut tidak seharusnya terjadi lagi, tapi okupansi Rusia terus berlanjut yang memaksa ribuan keluarga terpisah kembali. 

3. Turki ucapakan solidaritas terhadap etnis Tatar Krimea

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan pesan solidaritas untuk memperingati pemindahan etnis Tatar Krimea ke-81. Ia mengecam tindakan yang memaksa pindah secara paksa dari tempat kelahirannya. 

"Saya mengingatkan rasa sakit yang dirasakan oleh saudara Tatar Krimea dan saya berdoa kepada rekan kami yang kehilangan keluarganya selama deportasi massal tersebut. Turki akan terus berdiri bersama saudara kami dan mendukung hak-hak mereka," terang Erdogan, dilansir TRT Global.

Pada 18 Mei 1944, hampir 250 ribu etnis Tatar Krimea dideportasi paksa dari tanah kelahirannya menuju ke Asia Tengah oleh pemerintah Uni Soviet. Moskow menuding seluruh populasi Tatar Krimea berkolaborasi dengan Nazi Jerman pada Perang Dunia II. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us