Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uni Eropa Larang 4 Media Rusia karena Sebar Disinformasi

ilustrasi (Unsplash.com/Tetiana SHYSHKINA)
Intinya sih...
  • UE melarang empat media Rusa karena menyebarkan disinformasi terkait invasi ilegal Rusia ke Ukraina.
  • Media-media tersebut diklaim berada di bawah kendali Moskow dan menargetkan partai politik Eropa selama pemilu.
  • Langkah UE untuk melarang pendanaan Rusia terhadap media, LSM, dan partai politik di UE disetujui oleh Wakil Presiden Komisi Eropa.

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE) melarang empat media Rusa karena alasan menyebarkan disinformasi. Pada Jumat (17/5/2024), Dewan Eropa menyebut media tersebut menyebarkan propaganda mengenai invasi ilegal Rusia ke Ukraina.

Empat media tersebut adalah Voice of Europe, RIA Novosti, Izvestia dan Rossiyskaya Gazeta. Semua media itu diklaim UE berada di bawah kendali Moskow. Dalam sebuah pernyataan, keempat media disebut secara khusus menargetkan partai politik Eropa terutama selama periode pemilu.

1. Tidak menghalangi penelitian dan wawancara staf media yang dilarang

ilustrasi (Unsplash.com/AbsolutVision)

Empat media itu masuk daftar hitam, dianggap berperan dalam menggalang dukungan terhadap invasi ilegal Rusia ke Ukraina. Keempatnya dituduh berada di bawah kendali permanen Kremlin, baik langsung atau tidak langsung.

"Federasi Rusia telah terlibat dalam kampanye manipulasi media dan informasi internasional yang sistematis, untuk membenarkan dan mendukung agresi besar-besaran terhadap Ukraina, dan untuk meningkatkan strategi destabilisasi negara-negara tetangganya, dan negara-negara anggota Uni Eropa," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip Associated Press.

"Sejalan dengan Piagam Hak-Hak Fundamental, langkah-langkah yang disepakati tidak akan menghalangi media yang menjadi sasaran dan staf mereka untuk melakukan aktivitas di UE selain penyiaran, misalnya penelitian dan wawancara," tambahnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan bahwa Rusia akan melakukan pembalasan terhadap koresponden Barat di Moskow.

2. Media, LSM dan partai politik akan dilarang mendapat pendanaan dari Rusia

Ilustrasi berita palsu. (Pexels.com/Joshua Miranda)

Vera Jourova, Wakil Presiden Komisi Eropa untuk Nilai dan Transparansi, menyetujui angkah tersebut. Dia juga berjanji untuk melarang pendanaan Rusia terhadap media, LSM dan partai politik di UE.

Dilansir Euro News, langkah tersebut terjadi tiga minggu sebelum masyarakat blok 27 negara akan pergi ke tempat pemungutan suara dalam pemilu Eropa. Pemilu ini dikhawatirkan rentan terhadap kampanye disinformasi yang didukung Rusia.

UE telah sangat waspada terhadap kampanye disinformasi daring dari Rusia yang dianggap bertujuan merusak integritas pemungutan suara. Para pejabat khawatir UE tidak siap menghadapi bentuk campur tangan asing.

3. Rusia menilai UE menghancurkan kebebasan berpendapat

ilustrasi (Pexels.com/Anton Klyuchnikov)

Ketua parlemen Rusia Vyacheslav Volodin marah atas keputusan EU. Dia mengatakan Barat menolak menerima sudut pandang alternatif dan menghancurkan kebebasan berpendapat.

"Kepemimpinan UE hanya bisa berbicara tentang kebebasan berpendapat, namun kenyataannya mereka tidak menoleransi hal tersebut," katanya, dikutip Reuters.

"Mereka memblokir sudut pandang alternatif apa pun, menghancurkan kebebasan berbicara, melanggar hak atas kebebasan menyebarkan dan menerima informasi," jelasnya.

Selain sebagai ketua parlemen, Volodin dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin dan merupakan anggota Dewan Keamanan Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us