Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UNIFIL Sebut Tank Israel Paksa Masuk Pos di Lebanon Selatan

Satgas MTF Konga XXVIII-O/UNIFIL di Lebanon menggelar latihan rencana kontijensi TNI. (www.instagram.com/@tni_angkatan_laut)
Intinya sih...
  • Tank Israel masuk ke pos UNIFIL di Lebanon Selatan.
  • Granat meledak dekat pos UNIFIL, 15 personel memerlukan perawatan.
  • Perdana Menteri Israel mendesak PBB menarik pasukan UNIFIL dari Lebanon Selatan.

Jakarta, IDN Times - Misi Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon Selatan mengatakan bahwa tank-tank Israel telah memaksa masuk ke salah satu posnya, sejak kemarin.

Insiden ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan Israel ke pasukan UNIFIL dalam beberapa hari terakhir dan Israel juga memperluas pengeboman ke Lebanon.

“Dua tank Israel menghancurkan gerbang utama pos dan memaksa masuk,” kata pernyataan dari UNIFIL, dikutip dari Al Jazeera, Senin (14/10/2024).

Setelah tank-tank tersebut pergi, granat meledak sekitar 100 meter dari pos UNIFIL. Akibatnya, 15 personel memerlukan perawatan mesti telah mengenakan masker anti-gas.

Dalam laporannya terkait insiden tersebut, Israel malah menuding balik Hizbullah yang menembakkan rudal anti-tank ke pasukan Israel dan melukai 25 personelnya. Serangan itu diklaim Israel sangat dekat dengan salah satu pos UNIFIL.

1. Israel minta UNIFIL angkat kaki dari Lebanon Selatan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (x.com/@IsraeliPM)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak PBB agar segera menarik Pasukan Penjaga Perdamaian (UNIFIL) dari perbatasan Lebanon selatan, sehubungan dengan masifnya serangan Israel ke kawasan tersebut. Netanyahu menegaskan, Israel telah berulang kali meminta hal ini namun tak didengarkan oleh PBB.

“Sudah saatnya Anda (PBB) menarik UNIFIL dari benteng pertahanan Hizbullah dan dari daerah pertempuran,” kata Netanyahu.

“Militer Israel sudah berulang kali meminta ini dan telah ditolak berulang kali. Semuanya ditujukan agar Hizbullah tak bisa punya ‘benteng manusia’,” ucap dia.

2. Israel sebut bisa membahayakan personel UNIFIL

pasukan penjaga perdamaian PBB (flickr.com/Óglaigh na hÉireann)

Selain itu, Netanyahu mengklaim bahwa jika pasukan UNIFIL masih ada di Lebanon selatan, maka akan membahayakan nyawa mereka. Pasalnya, pekan lalu Israel sempat menembaki dua personel UNIFIL asal Indonesia dan hari berikutnya Israel juga melukai personel UNIFIL asal Sri Lanka.

"Penolakan Anda untuk mengevakuasi tentara UNIFIL akan menjadikan mereka sandera Hizbullah. Ini membahayakan mereka dan nyawa tentara kami," tegas dia.

3. Serang markas UNIFIL dalam 48 jam terakhir

Ilustrasi TNI yang ditugaskan di UNIFIL Lebanon. (Dokumentasi Puspen TNI)

Pusat komando UNIFIL di Naqoura menjadi target pasukan artileri Israel untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir, pekan lalu.

Pada Kamis, pasukan penjaga perdamaian PBB itu mengatakan bahwa markas besar UNIFIL di Naqoura dan posisi pasukannya berulangkali ditembaki pasukan Israel, hingga melukai dua anggotanya yang berasal dari Indonesia.

Situasi di lokasi tetap tegang karena UNIFIL beroperasi dalam lingkungan yang menantang di tengah aksi militer yang sedang berlangsung di kawasan tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us