PBB ke Israel: Serang Pasukan Perdamaian adalah Pelanggaran Hukum

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan kejahatan perang. Pernyataan itu disampaikan setelah tank-tank Israel menerobos gerbang pangkalan penjaga perdamaian di Lebanon selatan.
Itu adalah tuduhan terbaru atas pelanggaran dan serangan Israel terhadap misi penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) dalam beberapa hari terakhir.
"Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL tetap berada di semua posisi dan bendera PBB terus berkibar. Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional. Serangan tersebut dapat merupakan kejahatan perang," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, pada Minggu (13/10/2024), dikutip dari Reuters.
1. Tank Israel menerobos masuk pangkalan UNIFIL

PBB mengatakan, pada 13 Oktober tank-tank Israel telah menerobos gerbang pangkalan pasukan penjaga perdamaiannya di Lebanon selatan. Pasukan UNIFIL mengatakan, dua tank Merkava Israel menghancurkan gerbang utama pangkalan dan memasukinya secara paksa sebelum fajar pada 13 Oktober.
Setelah tank-tank itu pergi, granat meledak dari jarak 100 meter, mengeluarkan asap yang berhembus ke seluruh pangkalan dan membuat personel PBB sakit. Akibatnya, 15 orang memerlukan perawatan meskipun mengenakan masker gas.
2. Israel bela diri soal tuduhan PBB

Sementara itu, militer Israel mengatakan militan dari Hizbullah telah menembakkan rudal anti-tank ke pasukan Israel, melukai 25 dari mereka. Serangan itu sangat dekat dengan pos UNIFIL dan tank yang membantu mengevakuasi korban yang ditembaki kemudian mundur ke pos Unifil.
"Mereka tidak menyerbu pangkalan. Mereka tidak mencoba memasuki pangkalan. Itu adalah tank yang ditembaki, menimbulkan banyak korban, mundur untuk menghindari bahaya," kata juru bicara militer internasional Nadav Shoshani.
Israel kemudian mengatakan, mereka menggunakan kedok asap untuk memberikan perlindungan bagi evakuasi tentara yang terluka, tetapi tindakan mereka tidak membahayakan pasukan penjaga perdamaian PBB.
3. Israel peringatkan UNIFIL untuk angkat kaki dari Lebanon

Lima penjaga perdamaian telah terluka dalam serangkaian serangan dalam beberapa hari terakhir.
Pasukan PBB mengatakan, setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi 1701, yang menetapkan misi tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa pasukan UNIFIL harus segera angkat kaki dari Lebanon.
"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) telah meminta ini berulang kali dan telah bertemu dengan penolakan berulang kali, yang berdampak pada penyediaan perisai manusia bagi teroris Hizbullah,” kata dia.
Hizbullah, di sisi lain, yang telah diperangi Israel di Lebanon selatan sejak melancarkan serangan pada awal bulan ini, membantah tuduhan Israel bahwa Israel menggunakan kedekatan pasukan penjaga perdamaian untuk perlindungan, dikutip dari The Straits Times.