Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Temui Dokter Positif COVID-19, Kanselir Jerman Jalani Karantina

Kanselir Jerman Angela Merkel memberikan keterangan media mengenai COVID-19 di Berlin, Jerman, pada 11 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Michele Tantussi

Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman, Angela Merkel melakukan karantina mandiri di kediamannya, setelah berkontak langsung dengan orang yang positif COVID-19. Merkel akan terus menjalani pengujian apakah positif virus corona jenis baru itu atau tidak.

Juru bicara Merkel Steffen Seibert mengatakan pada Minggu (22/3), Merkel ada kemungkinan tertular dari seorang dokter yang memberinya vaksin pada hari Jumat (20/3). Dokter tersebut dites positif COVID-19 setelah memberi vaksin pada Merkel.

1. Jerman telah menerapkan larangan kontak untuk mencegah meluasnya COVID-19

ANTARA FOTO/REUTERS/Hannibal Hanschke

Pada Minggu (22/3), Markel mengatakan Jerman memberlakukan aturan ketat bagi warganya. Jerman menerapkan larangan kontak untuk membendung penyebaran COVID-19 yang sangat cepat.

"Jerman akan mendorong warganya untuk mengurangi kontak dengan orang sebanyak mungkin. Upaya tersebut dilakukan untuk memperkuat langkah-langkah dalam memerangi COVID-19," kata Merkel saat konferensi pers.

2. Jerman melarang pertemuan lebih dari dua orang

Lorong kosong sekolah menengah Freiherr-vom-Stein di tengah pembahasan oleh pihak berwenang apakah sekolah di seluruh negeri harus ditutup akibat wabah virus COVID-19, di Bonn, Jerman, Jumat (13/3/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Wolfgang Rattay)

Mencegah adanya kontak banyak orang yang dapat mempercepat penyebaran COVID-19, Jerman melarang pertemuan lebih dari dua orang. Kecuali untuk keluarga dan orang yang hidup bersama.

Seperti yang dilansir dari CNN, setiap orang harus menjaga jarak satu sama lain, minimum 1,5 hingga 2 meter untuk mencegah penyebaran virus. Selain itu Jerman juga telah menutup restoran, salon rambut, dan toko pembuat tato.

3. Jerman membatasi kontak warganya selama 2 minggu ke depan

Kursi diletakkan diatas meja di kelas kosong sekolah menengan Freiherr-vom-Stein, di tengah pembahawan oleh pihak berwenang apakah akan menutup seluruh sekolah atau tidak akibat wabah virus COVID-19, di Bonn, Jerman, Jumat (13/3/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Wolfgang Rattay)

Hingga kini tercatat sudah ada lebih dari 24.800 kasus COVID-19 di Jerman, dengan total 94 kematian dan 266 orang pulih. Meskipun angka kematian akibat COVID-19 di Jerman rendah, Jerman tetap akan memberlakukan aturan ketat untuk warganya dengan membatasi kontak selama dua minggu ke depan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Cindi Nopitasari
EditorCindi Nopitasari
Follow Us