Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Belum Isolasi, Kasus COVID-19 di Australia Meningkat Drastis

Seorang staf medis merawat seorang pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus corona baru di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 22 Januari 2020. Foto diambil tanggal 22 Januari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS

Jakarta, IDN Times - Negara bagian terpadat di Australia, New South Wales (NSW) mencatat kenaikan harian tertinggi kasus virus corona atau COVID-19 pada Selasa (24/3). Dalam semalam, ada 149 kasus virus corona baru, sehingga total kasus di NSW menjadi 818, dari 1.886 kasus nasional.

Para pejabat Australia memperingatkan hukuman yang lebih keras, bagi siapa pun yang melanggar perintah isolasi diri. Australia hingga kini belum resmi menerapkan status lockdown, karena adanya hambatan. Namun pemerintah negeri Kanguru itu akan mempertimbangkan segera lockdown.

1. Australia akan menghukum warganya yang tidak taat aturan

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, saat berkunjung ke NSW-Qld Interconnector. (twitter.com/ScottMorrisonMP)

Dilansir dari CNA, Australia masuk dalam daftar negara dengan tingkat virus yang lebih rendah, dibandingkan negara lain di dunia. Tetapi tingkat infeksi virus corona telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mengatakan pandemi virus corona berada pada tahap kritis, dan pihak berwenang akan secara menegakkan aturan isolasi diri.

"Kami meningkatkan kepatuhan kami, ada hukuman keras dan kami akan menegakkannya. Kami harus menganggap ini serius," kata Berejiklian kepada wartawan di Sydney.

Yang perlu kamu perhatikan jika terpaksa keluar dari rumah. (IDN Times/Sukma Shakti)

2. Meski memerintahkan warga isolasi diri, sebagian sekolah di Australia masih tetap buka

Wisatawan menggunakan masker saat mengunjungi Lapangan Tiananmen di Beijing, Tiongkok, pada 20 Januari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee)

Walaupun memerintahkan warganya untuk isolasi diri, pemerintah Australia belum sepenuhnya menutup semua sekolah. Sekolah masih tetap buka di sebagian besar negara. Namun, pemerintah Australia menyarankan bagi para orang tua menjaga anak-anak mereka di rumah.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah mengimbau sekolah-sekolah agar tetap terbuka dan aman bagi siswa untuk hadir. Sementara, layanan yang tidak penting seperti bioskop, bar, dan rumah ibadah ditutup sepenuhnya pada hari pertama.

"Ini sejelas lumpur dan tidak heran orang tua bingung di luar sana," ujar pemimpin partai oposisi federal, Anthony Albanese kepada Radio ABC.

3. Australia belum lockdown karena terhambat sistem pemerintahan federal

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, saat merespons kebijakan ekonomi di Australia akibat virus corona. (twitter.com/ScottMorrisonMP)

Upaya cepat dalam langkah-langkah penerapan jarak sosial di Australia terhambat sistem pemerintah federal dan negara bagian, yang secara terpisah bertanggung jawab mengatur berbagai layanan.

Morrison dijadwalkan bertemu kabinet nasional yang dibentuk untuk menangani krisis virus corona. Terdiri atas pejabat politik dan kesehatan negara bagian pada Selasa malam (24/3) membahas langkah-langkah selanjutnya dalam menghadapi COVID-19.

Hingga kini, Australia belum memerintahkan warganya tinggal di rumah untuk semua tugas yang tidak penting. Sehingga mengakibatkan warganya belum sepenuhnya memenuhi aturan dari pemerintah Australia untuk isolasi mandiri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us