Warga Kyrgyzstan Protes atas Penahanan Musisi di Kazakhstan

Jakarta, IDN Times - Kerusuhan masih terus berlangsung di Kazakhstan dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, lebih dari 5.000 pendemo yang diduga berbuat menjadi pemicu kerusuhan telah ditangkap oleh aparat penegak hukum.
Namun, salah satu di antara ribuan orang yang ditangkap merupakan seorang warga negara Kyrgyzstan bernama Vikram Ruzakhunov. Tahanan itu dikenal luas sebagai seorang musisi jazz Kyrgyzstan yang ikut dalam demonstrasi kenaikan harga BBM di negara tetangganya.
Hal ini lantas membuat publik Kyrgyzstan kesal dan menuntut Pemerintah Kazakhstan untuk membebaskan dan memulangkan Ruzakhunov pada Minggu (9/1/2022).
1. Puluhan orang gelar aksi demo menuntut pembebasan Ruzakhunov
Aksi protes menuntut dibebaskannya Vikram Ruzakhunov terjadi di dekat Kantor Kedutaan Besar Kazakhstan di Bishkek. Bahkan, demonstrasi ini dihadiri sekitar 50 orang yang dilaporkan merupakan pendukung, kolega, teman dan sejumlah warga negara yang kesal dengan penangkapan tersebut.
Pada aksi tersebut, partisipan meminta otoritas Kazakhstan agar berhenti memberikan kabar manipulatif terkait warga Kyrgyzstan yang ikut campur urusan dalam negeri Kazakhstan. Bahkan, pemrotes mengungkapkan bahwa bisa saja warganya berkunjung ke teman atau keluarganya di Kazakhstan.
Dilansir Kabar, seorang penyanyi bernama Yulia Rutskaya mengaku tahu tentang Vikram Ruzakhunov dan menyebut jika ia merupakan orang yang sopan dan berkelakuan baik.
"Dia tidak hidup miskin. Dia memiliki dua mobil di Bishkek, sebuah apartemen dan sebuah dacha. Kenapa dia mau pergi ke Almaty hanya karena uang 90 ribu tenge? Pada video dalam media Kazakhstan, sangat nyata bahwa ia telah dipukuli" ungkap Rutskaya.
2. Ruzakhunov mengaku dibayar untuk berpartisipasi dalam demo di Kazakhstan
Demonstrasi ini bermula ketika media milik negara Kazakhstan menyiarkan pengakuan dari Vikram Ruzakhunov, yang menyatakan apabila ia telah setuju untuk berpartisipasi dalam demonstrasi anti pemerintah di Almaty dengan imbalan sebesar 205 dolar AS atau (Rp2,9 juta).
"Sejak saya menganggur, saya setuju untuk melakukan aksi ini. Pada 2 Januari, saya terbang ke Almaty, mereka membawaku ke sebuah apartemen yang juga sudah dipenuhi oleh warga negara Tajikistan dan Uzbekistan" ujar Ruzakhunov.
Pada acara televisi tersebut, Ruzakhunov memiliki luka lebam di wajahnya yang menandakan bila ia sudah menjadi korban pemukulan. Setelah itu, kabar mulai tersebar di seluruh Kyrgyzstan lewat media sosial dan membuat kesal warga lantaran dianggap sebagai sebuah aksi ofensif, dilaporkan dari Eurasianet.
3. Presiden Japarov berjanji akan membela dan melindungi warganya di Kazakhstan
Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov ikut menanggapi aksi penahanan kepada Ruzakhunov di negara tetangganya itu. Ia memosting foto penyanyi itu dan mengatakan berjanji untuk membela dan melindungi seluruh warganya yang ditahan lantaran diduga bertanggung jawab atas demonstrasi di Kazakhstan.
Di saat yang bersamaan, Japarov juga mengakui bahwa beberapa pekerja migran Kyrgyzstan yang tinggal di Kazakhstan ikut berpartisipasi dalam demonstrasi besar yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, dilaporkan dari RT.
Di sisi lain, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengklaim bahwa negaranya telah diserang oleh kriminal dan teroris dari luar negeri. Bahkan, blok CSTO yang dipimpin Rusia sudah mengirimkan ribuan pasukannya ke Kazakhstan untuk menstabilkan keamanan di sana.