Warga Serbia Kembali Demo Tuntut Pembebasan Eks Polisi Kosovo

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Serbia di Kosovo Utara kembali melangsungkan demonstrasi pada Kamis (22/12/2022). Protes ini menuntut pembebasan mantan polisi Kosovo dari etnis Serbia bernama Dejan Pantic, yang ditangkap otoritas setempat dua pekan lalu.
Beberapa hari ini, situasi perbatasan Serbia-Kosovo terus memanas seiring terjadinya demonstrasi dan pemblokiran jalan. Bahkan, Presiden Serbia Aleksandar Vucic menyerukan agar barikade tidak dibongkar, sebelum Komunitas Munisipalitas Serbia di Kosovo dibentuk.
1. Demonstrasi diorganisir oleh pemimpin Partai Serb List
Demonstrasi ini dipimpin oleh Presiden Partai Serb List, Goran Rakic, yang mengorganisir sekitar 1.500 warga di Desa Rudare. Para demonstran membawa bendera Serbia dan spanduk untuk melangsungkan long-march di jalan protokol.
Selain menuntut pembebasan Pantic, demonstrasi yang berlangsung damai ini juga menuntut agar pasukan khusus dari kepolisian Kosovo mundur. Mereka merasa bahwa polisi telah meresahkan warga dan berniat membunuh warga Serbia, dilaporkan RFE/RL.
Pada kesempatan itu, Rakic memberikan pidato, jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka tidak akan ada pembubaran barikade. Ia juga menyatakan bahwa solusi dari krisis ini sepenuhnya di tangan Pristina.
2. Kosovo minta NATO terbangkan Pantic ke Pristina
Kosovo telah meminta NATO untuk membawa eks polisi Serbia itu ke wilayah lain lewat udara. Pasalnya, barikade warga di Kosovo Utara menghalangi otoritas setempat untuk membawanya ke Pristina.
"Pantic seharusnya berada di dalam penjara, bukannya di kantor polisi. Maka dari itu, kami sudah meminta rekanan internasional untuk mentransfernya dengan fasilitas yang memadai," tutur Menteri Dalam Negeri Kosovo, Xhelal Svecla, dikutip Reuters.
Permintaan ini diajukan karena hanya KFOR (Pasukan Penjaga Perdamaian NATO di Kosovo) yang memiliki helikopter di Kosovo. Sedangkan, pemerintah setempat tidak memilikinya dan harus meminta izin kepada NATO untuk menyewa salah satu unitnya.
Sebelumnya, KFOR sudah menerbangkan sebanyak sembilan aparat kepolisian yang sakit dalam beberapa hari terakhir. Ini karena blokade warga yang membuat akses keluar masuk ke wilayah tersebut terputus.
3. Brnabic sebut Serbia-Kosovo ada di ujung konflik bersenjata

Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabic, menanggapi masalah terbaru yang terjadi di Kosovo. Ia juga mengajak organisasi non-profit untuk membuka suara soal pengalaman warga Serbia yang mendapat perlakuan buruk di Kosovo.
"Kami berada di ujung konflik bersenjata, terima kasih atas langkah sepihak dari Pristina. Organisasi sipil, tolong buka suara terkait kasus kekerasan yang dialami warga Serbia di Kosovo dan Metohija. Kami harus menjaga kedamaian bersama-sama," papar Brnabic, dilansir B92.
Pada kesempatan itu, Brnabic mengingatkan kembali kasus penangkapan Dejan Pantic dan rencana pendirian Komunitas Munisipalitas Serbia. Keduanya yang jadi penyebab utama warga Serbia mendirikan barikade.
"Tidak peduli seberapa besar perbedaan kita, kami harus menegakkan hak asasi manusia dan memberikan kedamaian. Mereka akan bereaksi berbeda ketika mendengarkan Anda. Tolong, ini adalah hal penting untuk menjaga kedamaian dan proses integrasi Eropa" katanya.