Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

WHO Sebut Varian Omicron Berbahaya, Joe Biden: Tidak Perlu Panik!

Presiden AS Joe Biden sedang berjalan ke Kantor Kepresidenan AS yakni Oval Office, Gedung Putih. (Facebook.com/President Joe Biden)

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mendesak warganya untuk memperoleh vaksinasi COVID-19 di tengah kekhawatiran global atas varian baru Omicron. Pada saat yang sama, sekalipun badai Omicron terbilang mengkhawatirkan, Biden mengatakan bahwa itu bukan alasan untuk menimbulkan kepanikan.

Dilansir Al Jazeera, Biden menyampaikan bahwa pejabat tinggi kesehatan AS sedang berkonsultasi dengan para pembuat vaksin, terkait kemungkinan apakah perlu pengembangan kualitas vaksin untuk melawan varian Omicron.

Biden percaya diri untuk mengatakan, AS tidak memerlukan kebijakan penguncian nasional (lockdown) atau menutup perbatasan dari semua negara untuk membatasi transmisi varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini.

"Varian ini menjadi perhatian, bukan penyebab panik. Jika Anda sudah divaksinasi, tetapi masih khawatir dengan varian baru, dapatkan dosis booster Anda. Jika Anda belum divaksinasi, segera dapatkan suntikan. Paling tidak untuk suntikan pertama,” tutur Biden.

1. AS pertimbangkan manfaatkan vaksinasi dosis booster

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Berdasarkan penuturan Biden, penasihat kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci mengharapkan vaksin booster bisa dimanfaatkan untuk melawan varian baru.

“Kami akan melawan varian ini dengan tindakan dan kecepatan ilmiah dan berpengetahuan, bukan kekacauan dan kebingungan,” terang Biden.

Washington awal bulan ini memperluas rekomendasi suntikan booster untuk semua orang dewasa. Tetapi, data Pengendalian dan Pencegahan Penyakti AS (CDC) memperkirakan bahwa 47 juta orang dewasa AS belum divaksinasi.

2. AS batasi perjalanan dari sejumlah negara-negara Afrika

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sejauh ini, kebijakan yang telah dikeluarkan AS adalah menutup perbatasan dari delapan negara Afrika. “Inti dari pembatasan (perjalanan) adalah memberi kami waktu untuk membuat orang divaksinasi,” kata Biden.

Fauci menambahkan, pembatasan perjalanan merupakan cara AS untuk mempersiapkan infrastruktur kesehatan. Sejauh ini Negeri Paman Sam belum mendeteksi kehadiran varian Omicron. Tetapi, Fauci mengaku tidak terkejut bila varian ini telah menyebar di AS.

3. WHO sebut Omicron mengancam

Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (who.int)

Asosiasi Medis Afrika Selatan, Angelique Coetzee, yang pertama kali mendeteksi Omicron mengatakan bahwa mereka yang terpapar varian ini hanya menunjukkan gejala ringan, terutama mereka yang sudah divaksinasi.

Varian Omicron telah terdeteksi di lebih dari 10 negara termasuk Kanada, Australia, Portugal, Swiss, Inggris dan Mozambik.

Pada Senin, World Health Organization (WHO) memperingatkan bahwa risiko global dari penyebaran Omicron sangat tinggi. WHO juga mendesak 194 negara anggota untuk mempercepat pengiriman vaksinasi ke kelompok rentan.

Belum ada laporan kematian terkait Omicron. WHO juga belum mengetahui tingkat transmisi dan resistensi Omicron terhadap vaksin COVID-19. Butuh waktu sekitar satu pekan bagi WHO untuk memperoleh data tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us