Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wow! China Akhirnya Hapus Aturan Karantina buat Turis Asing

Pengunjung memakai masker berjalan melewati Shanghai Disney Resort, yang akan ditututp selama liburan Tahun Baru Imlek menyusul penularan virus corona baru di Shanghai, Tiongkok, pada 24 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Jakarta, IDN Times - China mengumumkan segera menghapus peraturan karantina untuk kedatangan wisatawan, pelajar bahkan pebisnis dari luar negeri, setelah hampir tiga tahun pembatasan terkait COVID-19.

Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengumumkan bahwa para wisatawan atau pelajar yang akan masuk ke China hanya memerlukan tes PCR yang dilakukan 48 jam sebelum penerbangan.

1. China mulai melonggarkan sejumlah aturan

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (27/12/2022), sejumlah aturan di China kini mulai dilonggarkan. Hal ini dipicu oleh protes warga pada awal bulan ini yang mulai merasa frustasi karena lockdown dan tes antigen terus menerus setiap harinya.

“Menurut UU karantina kesehatan nasional, tindakan karantina penyakit menular tidak akan lagi diambil terhadap wisatawan yang masuk,” ungkap NHC.

“Orang-orang hanya perlu melakukan tes PCR 48 jam terakhir sebelum penerbangan,” lanjut NHC.

Peraturan baru ini disebutkan akan mulai berlaku pada 8 Januari 2023 mendatang di mana COVID-19 diturunkan tingkatnya dari tingkat teratas penyakit menular kelas A ke kelas B.

2. Selama pandemik, China menutup perbatasan dan tak terima turis

Selama pandemik, tepatnya sejak Maret 2020, China menutup perbatasannya untuk turis. Pelajar pun belum diperbolehkan kembali ke Negeri Tirai Bambu dan semua kegiatan belajar mengajar dilaksanakan daring.

Jika memang memiliki keperluan ke China, pelancong tersebut harus menjalani karantina selama dua pekan, dan pernah dinaikkan menjadi tiga pekan. Namun, awal tahun ini, China melonggarkan pembatasan visa dan mengizinkan orang-orang yang memiliki keluarga di China agar bisa membuat visa reuni keluarga.

3. Jumlah kasus COVID-19 baru di China

Seorang pekerja memakai masker pelindung dan pelindung wajah saat tur media yang diselenggarakan pemerintah di Rumah Sakit Tongji menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, China, Kamis (3/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Per hari ini, dikutip dari World O Meters, jumlah kasus COVID-19 baru di China dilaporkan ada 4.436 kasus dengan satu kasus kematian, sementara kasus sembuh ada 1.647 kasus.

Namun beberapa media menyebutkan, angka ini terus melonjak naik. Bahkan satu provinsi di China yaitu Provinsi Zhejiang kini sedang mati-matian berjuang menghadapi naiknya kasus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us