Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yahya Sinwar Tewas, Joe Biden: Gaza Bisa Damai

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden (X/@POTUS)
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden (X/@POTUS)
Intinya sih...
  • Presiden AS Joe Biden melihat tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar membuka peluang perdamaian di Jalur Gaza.
  • Biden menyebut Sinwar sebagai penghalang utama bagi masa depan Israel dan Palestina, dan akan berbicara dengan PM Israel untuk mengakhiri perang.
  • Wakil Presiden AS Kamala Harris menyatakan kematian Sinwar membuka peluang untuk mengakhiri perang di Gaza, dan menegaskan komitmen AS terhadap pertanggungjawaban teroris.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menilai, tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar bisa membuka peluang membawa perdamaian di Jalur Gaza.

“Kematian pemimpin Hamas merupakan momentum keadilan. Ia telah menumpahkan darah orang Amerika, Israel, Palestina, Jerman, dan banyak orang lainnya melalui tangannya,” kata Biden, dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin, dikutip dari ANTARA, Sabtu (19/10/2024).

“Saya katakan kepada Perdana Menteri Israel (Benjamin Netanyahu) kemarin, mari kita jadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk mencari jalan menuju perdamaian, masa depan yang lebih baik di Gaza tanpa Hamas,” katanya, menambahkan.

1. Sinwar adalah penghalang perdamaian Palestina

Yahya Sinwar, kepala politik Hamas yang baru (kanan). (dok. @QudsNen)
Yahya Sinwar, kepala politik Hamas yang baru (kanan). (dok. @QudsNen)

Biden juga menanggapi kematian Sinwar. Dalam pernyataannya, Biden menyebut Sinwar sebagai penghalang utama untuk masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina.

"Penghalang itu kini tidak ada lagi. Tapi masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan," ujar Biden.

Biden mengatakan akan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Israel lainnya untuk mengakhiri perang ini secara permanen. Ia menegaskan bahwa Hamas kini tidak lagi mampu melakukan serangan seperti 7 Oktober.

2. Sinwar dianggap dalang dari tewasnya 1.200 warga Israel

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (twitter.com/@KamalaHarris)
Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (twitter.com/@KamalaHarris)

Sementara itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris menyatakan kematian Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, membuka peluang untuk mengakhiri perang di Gaza. Pernyataan tersebut disampaikan Harris pada Kamis (17/10/2024), setelah Israel mengonfirmasi tewasnya Sinwar.

"Hari ini, Israel mengonfirmasi bahwa Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, telah tewas dan keadilan telah ditegakkan. AS, Israel, dan seluruh dunia menjadi lebih baik karenanya," ujar Harris dalam pidatonya di Universitas Wisconsin-Milwaukee, dikutip dari situs resmi Gedung Putih. 

Harris menyebut Sinwar sebagai dalang serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 warga Israel. Serangan itu disebut sebagai hari terburuk bagi orang Yahudi sejak Holocaust yang memicu perang di Gaza selama setahun terakhir.

3. Sudah saatnya perang Gaza dihentikan

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (twitter.com/@VP)
Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (twitter.com/@VP)

Harris menegaskan bahwa Hamas kini telah hancur dan kepemimpinannya telah dimusnahkan. Ia menyatakan bahwa kematian Sinwar memberi kesempatan untuk memulai era baru tanpa Hamas berkuasa di Gaza.

"Momen ini memberi kita kesempatan untuk akhirnya mengakhiri perang di Gaza. Perang harus berakhir dengan Israel yang aman, sandera dibebaskan, penderitaan di Gaza berakhir, dan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak-hak mereka," kata Harris, dilansir dari The New York Times

Harris juga menekankan komitmen AS untuk menuntut pertanggungjawaban mereka yang dianggap teroris.

"Kepada teroris yang membunuh warga Amerika, mengancam rakyat Amerika, atau mengancam pasukan atau kepentingan kami, kami akan selalu membawa mereka ke pengadilan," tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us