6 Fakta Biawak Sungai Nil, Predator Puncak dengan Gigitan Kuat

Biawak sungai nil merupakan biawak berukuran besar yang berasal dari famili Varanidae. Hewan dengan nama ilmiah Varanus niloticus ini dapat ditemukan di sebagian besar wilayah Afrika Sub-Sahara dan di sepanjang Sungai Nil. Biawak sungai nil ini merupakan reptil terbesar kedua yang berada di Sungai Nil.
Biawak sungai nil dapat mendiami berbagai jenis habitat, seperti hutan, sabana kering, semak belukar, rawa, serta hutan bakau. Umumnya hewan ini akan ditemukan di dekat wilayah perairan. Simak fakta lain mengenai biawak sungai nil ini yuk!
1. Memiliki cakar tajam

Biawak sungai nil dewasa dapat memiliki panjang tubuh hingga 2,4 meter. Mereka memiliki tubuh berotot, kaki kuat, serta rahang yang kuat pula. Hewan ini juga memiliki cakar yang tajam dan digunakan untuk memanjat, menggali, mempertahankan diri, serta untuk mencabik mangsanya. Seperti biawak pada umumnya, biawak sungai nil juga memiliki lidah yang bercabang. Lubang hidung biawak sungai nil terletak di bagian atas moncong mereka. Hal tersebut menunjukkan bahwa biawak ini sudah teradaptasi dengan baik untuk gaya hidup semi-akuatik.
2. Predator puncak

Biawak sungai nil merupakan predator puncak di ekosistem yang mereka huni. Oleh karena itu, biawak ini merupakan karnivora yang dapat memangsa berbagai jenis hewan. Biawak sungai nil dapat memakan kadal kecil, ular, katak, kodok, invertebrata, berbagai jenis telur, burung, bangkai, hingga mamalia dengan berbagai ukuran.
3. Menerkam mangsa secepat kilat

Untuk menangkap mangsanya, biawak sungai nil akan memburunya dengan pelan dan sembunyi-sembunyi. Perburuan ini akan diakhiri dengan biawak yang langsung menerkam mangsanya secepat kilat. Walau gigitan yang diberikan pada mangsanya cukup menyakitkan, tetapi gigitan ini tidak selalu mematikan. Oleh karena itu, sambil mencengkeram mangsa dengan rahangnya, biawak ini akan mencakar mangsanya dan menyebabkan luka parah. Biawak ini juga sering menggunakan kombinasi rahang dan kaki depannya yang kuat untuk mematahkan punggung mangsanya.
4. Pemanjat dan perenang yang andal

Biawak sungai nil umumnya hidup menyendiri atau soliter. Hewan ini aktif di siang hari dan akan menghabiskan waktunya untuk mencari makan atau berjemur. Pada malam hari, biawak ini akan tidur di dahan pohon, lubang yang mereka gali, atau terendam di dalam air. Biawak sungai nil ini dapat berenang dengan baik dan dapat bertahan di bawah air selama 12–15 menit. Walau begitu, mereka juga pemanjat yang andal dan pelari yang cepat ketika berada di darat.
5. Bersifat polygynandrous

Biawak sungai nil memiliki sistem perkawinan polygynandrous, yaitu baik jantan maupun betina dapat kawin dengan banyak pasangan. Musim kawin biawak ini umumnya terjadi dari bulan Juni hingga Oktober. Individu jantan akan bersaing satu dengan lainnya untuk mendapatkan musim kawin selama masa ini.
Setelah terjadi perkawinan, betina akan bertelur dan dapat menghasilkan hingga 60 butir telur. Betina akan meletakkan telurnya di sarang rayap atau dapat pula menggali lubang di tanah. Masa inkubasi telur dapat berlangsung selama 6–9 bulan, bergantung pada kondisi lingkungan.
6. Anak yang baru lahir sudah mandiri

Anak biawak sungai nil yang baru menetas perlu menggali jalan sendiri untuk keluar dari sarang tempat telurnya diletakkan. Terkadang mereka juga perlu menunggu hujan untuk melunakkan sarangnya. Namun terdapat beberapa induk yang akan kembali ke sarang untuk membantu mengeluarkan anaknya. Setelah itu, anak biawak sudah sepenuhnya mandiri dan tidak memerlukan perawatan induknya. Bahkan biawak muda sudah dapat melindungi dirinya dari ancaman yaitu dengan mencambukkan ekornya.
Biawak sungai nil dapat hidup selama 10–20 tahun lamanya. Sebagai predator puncak, hanya sedikit hewan yang menjadi ancaman bagi biawak ini. Ancaman utama bagi biawak ini adalah manusia yang melakukan perburuan liar dan menjadi penyebab hilangnya sebagian habitat biawak sungai nil karena dijadikan permukiman. Untungnya, spesies biawak sungai nil masih cukup melimpah karena jangkauan habitatnya yang luas, statusnya sebagai predator puncak, dan umurnya yang panjang.