Ada Kematian Perdana akibat Omicron di Inggris, Satgas IDI: Waspada!

Jakarta, IDN Times - Inggris Raya melaporkan kematian pertama akibat varian Omicron yang telah dikonfirmasi secara global pada Senin (13/12/2021). Menyikapi kondisi tersebut, Ketua Satuan Tugas COVID-19 PB Ikatan Dokter Indonesia Prof Zubairi Djoerban, meminta masyarakat tidak panik namun tetap waspada.
"Inggris mencatat kematian pertama akibat varian Omicron yang mewakili 20 persen kasus di sana. Varian ini juga menyumbang 44% kasus di London dan diperkirakan akan mendominasi kota itu dalam 48 jam ke depan. Waspada, jangan panik, dan perluas cakupan vaksinasi," ujar Zubairi dalam akun Twitter @profesorZubairi dikutip IDN Times, Rabu (15/12/2021).
1. Pemerintah punya 2 PR besar

Sementara, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan pemerintah masih memiliki dua pekerjaan rumah (PR) besar terkait vaksinasi COVID-19. Oleh karena itu, ia mengatakan keamanan stok vaksin di Indonesia sangat penting agar distribusi dapat dilakukan dengan cepat.
“Kita masih punya dua PR besar, yaitu mengejar vaksinasi dosis satu sebanyak 30 persen dan dosis kedua sebesar 50 persen serta percepatan vaksinasi pada lansia," katanya.
Pemerintah terus menggenjot percepatan vaksinasi COVID-19 di daerah-daerah untuk mengejar target 70 persen populasi tervaksinasi lengkap.
2. Jangan pilih-pilih vaksin

Di sisi lain, Nadia mengimbau masyarakat tidak pilih-pilih merek vaksin agar tidak ada stok yang menumpuk bahkan menjadi kedaluwarsa. Vaksin yang ada adalah vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis.
"Saat ini, pemerintah coba meningkatkan vaksinasi untuk wilayah terluar dan terpencil, yang memiliki tantangan tersendiri untuk menjangkaunya," ujarnya.
Selain itu, Nadia mengatakan peningkatan kasus penularan COVID 19 di sejumlah negara patut dijadikan peringatan. Ia kembali mengingatkan semua pihak untuk disiplin lagi melindungi diri dengan vaksinasi maupun menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Kepatuhan masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi jadi kunci pengendalian pandemi," katanya.
3.Varian Omicron mewakili 20 persen kasus di Inggris

Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, varian baru Omicron mengakibatkan rawat inap di rumah sakit. Ia pun mengatakan bahwa hal terbaik yang bisa dilakukan orang-orang untuk terhindar dari varian ini adalah dengan mendapatkan suntikan booster mereka.
Dikutip dari BBC, Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan kepada anggota parlemen bahwa varian Omicron sekarang mewakili 20 persen kasus di Inggris.
Sementara itu, China Daratan melaporkan kasus pertama varian virus corona Omicron di kota Tianjin, yang berjarak sekitar dua jam perjalanan dari ibu kota, Beijing. Menurut komisi kesehatan Tianjin, kasus Omicron itu ditemukan pada seorang pelancong dari luar negeri, yang tidak menunjukkan gejala tetapi dinyatakan positif pada Kamis (9/12/2021) dilaporkan CNBC.