Andre Rosiade: Elektabilitas Sandiaga Naik karena Dibesarkan Prabowo

Jakarta, IDN Times — Ketua DPD Sumbar Partai Gerindra Andre Rosiade menganggap wajar jika elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menguat dalam survei calon wakil presiden (cawapres).
Menurut Andre, elektabilitas Sandiaga Uno menguat dipengaruhi nama Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang sudah ‘membesarkannya’ dalam dunia politik.
1. Sandiaga Uno tokoh yang dibesarkan Prabowo

Anggota Komisi V DPR RI itu mengatakan ada tiga hal yang membuat nama Sandiaga Uno melambung dalam survei elektabilitas cawapres.
Pertama karena Sandiaga memiliki pengalaman dalam Pilpres 2019. Sandiaga juga cukup banyak tampil di publik karena kapasitasnya sebagai Menparekraf.
“Beliau adalah tokoh yang dibesarkan oleh Pak Prabowo,” kata Andre dalam diskusi bersama Total Politik, Rabu (19/4/2023).
2. Elektabilitas tinggi tak menjadikan Sandiaga jadi cawapres Prabowo

Elite Partai Gerindra menegaskan meski elektabilitas Sandiaga berada di posisi pertama dalam survei cawapres, namun tak lantas membuat dirinya terpilih sebagai pendamping Prabowo dalam Pilpres 2024.
Hal itu dikarenakan keputusan untuk memilih cawapres diserahkan kepada Prabowo sepenuhnya. Di samping itu, Sandiaga juga disebut sudah bukan kader Partai Gerindra setelah diisukan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Jadi kalau ditanya siapa mitra koalisi? Siapa cawapres? Kalau sampai saat ini, karena kami bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di PKB tentu yang akan menentukan cawapres adalah Pak Prabowo dan Gus Muhaimin,” ujar Andre.
3. Elektabilitas cawapres

Berdasarkan survei Politika Research and Consulting (PRC) pada awal April ini, elektabilitas Sandiaga Uno berada di posisi pertama dengan 11,4 persen. Posisi ke dua diduduki Anies Baswedan dengan 11,3 persen, Ganjar Pranowo 6,2 persen, Erick Thohir 6 persen, dan Ridwan Kamil 5,2 persen.
Survei dilakukan melibatkan 1.220 responden di 34 provinsi. Metode survei menggunakan multistage random sampiling dengan wawancawa tatap muka. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error 2,73 persen.