Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Baswedan Bongkar Alasan Cerai dengan Demokrat

Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Jakarta, IDN Times - Bakal Calon Presiden, Anies Baswedan, akhirnya menanggapi tudingan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menilainya tidak memiliki komitmen. Anies menyatakan, yang terjadi sekarang sudah diatur oleh Allah.

Anies tak mau menanggapi secara detail pidato SBY. Dia menaruh hormat kepada SBY dan menganggapnya sebagai panutan. Tapi, Anies merasa harus menyampaikan fakta yang membuatnya berpasangan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Bacawapres.

"Saya tidak mau menanggapi detail. Saya sangat hormat kepada pak SBY, beliau adalah panutan, Presiden yang mengabdi selama 10 tahun. Dalam hal ini, ada beberapa fakta terpaksa saya sampaikan, bahwa ini disebutkan suratan, takdir Allah Maha Mengatur ," ujar Anies kepada Mata Najwa, Senin (4/9/2023).

1. Sudah sampaikan mau gandeng AHY ke Surya Paloh

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendatangi kantor IDN Media HQ pada Kamis (17/6/2021). (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Anies mengaku sudah menyampaikan niatnya menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono sebagai partnernya di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, PKS, dan Demokrat, pada Juni 2023 lalu. Saat itu, menurut Anies, hanya AHY yang memungkinkan buat digandengnya.

"Saya sampaikan pada Pak Surya Paloh. Dan, Pak Surya Paloh tidak menolak. Tetapi, beliau mengatakan itu opsi yang kita lakukan pencalonan di ujung, bukan sekarang," ujarnya.

2. NasDem tidak bersedia deklarasi secepatnya

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (22/6/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Sepulang dari melaksanakan ibadah haji, lanjut Anies, pihak Demokrat berharap segera dilakukan deklarasi dan disepakati. Sementara, sikap NasDem berbeda karena tidak bersedia deklarasi secepatnya.

"Nama itu tidak ditolak. Tetap tidak dideklarasikan sekarang, dicoba dicari jembatan, sampai akhirnya tidak ketemu," ungkap Anies.

3. Pertemuan Tim 8 memanas sampai gebrak meja

Anies Baswedan tiba di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu(2/92023). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Pada 27 hingga 29 Agustus 2023, dijelaskan Anies, sempat terjadi diskusi intensif di internal Tim 8. Lalu, pada 28 Agustus 2023, sempat terjadi perdebatan karena pandangan yang berbeda.

Saat itu, Anies sempat mengirim pesan tertulis kepada Sudirman Said, sejak Minggu sudah terjadi perbedaan, dan puncaknya terjadi di Selasa sore.

"Saya katakan pada pak SBY, Nasdem tidak bersedia mendeklarasikan segera. Pada SP disampaikan apa adanya, Demokrat bersiap permisi bila tidak deklarasi. Segera, semoga Allah memberikan petunjuk pada kita semua, ini saya kirim," ujar Anies.

"Selasa malamnya, ada pertemuan yang mereka tidak tahu ada perbedaan. Di situ, Tim 8 utusan Demokrat dan PKB terjadi perbedaan yang sangat keras, bahkan sampai gebrak meja. Keras sekali, karena ada pernyataan yang kurang tepat," lanjutnya.

4. SBY ngotot ingin segera deklarasi

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. (IDN Times/Melani Hermalia Putri)

Dalam pertemuan itu, Anies menyatakan, Demokrat masih ingin Capres dan Cawapres dideklarasikan secepatnya. Namun, NasDem masih mengeksplorasi opsi lain.

Kembali, Anies menegaskan Surya Paloh tak menolak AHY. Hanya saja, menurut Anies, Surya Paloh masih menunggu waktu yang tepat.

"NasDem mengungkapkan ditetapkan nanti sambil menunggu, siapa tahu ada opsi lain. Tapi, kalau ditanya opsinya apa juga gak bisa jawab. Kita tunggu saja, siapa tahu ada opsi. Kita gak tahu kenapa harus buru-buru," kata Anies.

5. SBY minta deklarasi sebelum 3 September 2023

Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menanggapi gugatan batas usia Cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK). (IDN Times/Amir Faisol)

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan SBY juga menetapkan batas waktu deklarasi. Menurutnya, SBY meminta sebelum 3 September 2023 sudah ada deklarasi. Hanya saja, Anies sebenarnya tak mau terucap deadline di 3 September tersebut.

"Selesai pertemuan dengan pak SBY, saya bilang semua jangan pernah keluar kata 'tiga'. Kalau disebut dan tidak terlaksana, kita tidak melindungi pak SBY. Sebab, pak SBY berikan deadline. Tapi, bila itu dilaksanakan, kita tidak melindungi harga diri yang lain, karena merasa dipaksakan. Tetapi, terpaksa saya sebut angka tiga ini karena disebutkan dalam konferensi pers seakan (tanggal) 3 ada deklarasi," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
Dini Suciatiningrum
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us