Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies: Ibu Hamil yang Harusnya Diberi Makan Siang, Bukan Anak Sekolah

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berbicara di acara Kamar Dagang dan Industri. (www.instagram.com/@aniesbaswedan)

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan,menyentil program makan siang gratis yang sering digaungkan paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Anies, agar stunting bisa dicegah ,tidak cukup hanya mengandalkan makan siang gratis. Bahkan, program makan siang gratis Prabowo-Gibran dinilainya salah sasaran bila ingin mencegah stunting. 

"Penanganannya (stunting) gak bisa kalau sudah memasuki usia sekolah. Jadi, gak cukup hanya dengan diberi makan siang gratis. Itu sudah terlambat," ujar Anies di Batam, Jumat (19/1/2024). 

"Yang perlu diberi makan siang gratis itu ibu hamil, bukan anak yang sudah sekolah. Ibu hamil itulah yang nutrisinya perlu dipastikan cukup, karena di situ yang kita butuhkan. Intervensinya di usia dini, bahkan di usia ibu hamil," kata dia lagi yang disambut tepuk tangan meriah. 

Selain itu, pemerintah perlu memperhatikan 1.000 hari pertama ketika bayi baru dilahirkan. Sebab, saat itu menjadi momen-momen krusial. 

"Pastikan juga imunisasinya tuntas, pola asuhnya benar. Jadi, bukan hanya bicara satu jenis makanan, tapi kita harus memastikan semua nutrisi sehat, pola sehat, dan imunisasi benar di usia anak-anak," kata dia. 

1. Anies fokuskan kebijakan perlindungan bagi ibu hamil

Capres Nomor Urut 01 Anies Baswedan (tengah) bersama Panglima Mandau Adji Ahmad Ismail (kanan) dalam dialog lintas agama dan suku di Kalimantan Timur. (IDN Times/Amir Faisol)

Anies berjanji, jika terpilih menjadi Presiden, maka ia tidak akan mempersulit ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan. Seharusnya, ibu hamil bisa dibuat lebih mudah untuk melahirkan di mana saja dan kapan saja.

Dalam pandangannya, negara harus melindungi warga meski mengalami ketidakjelasan administrasi kependudukan, kondisi sosial, atau agama. 

"Oleh karena itu, kalau ibu hamil, KTP apa pun, kondisi sosial agama apa pun, negara harus membantu apa yang dibutuhkan karena kita sedang menyelamatkan bayi di dalam kandungannya," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Menurut dia, kebijakan perlindungan ibu hamil harus dikelola daerah dengan panduan yang diberikan oleh pemerintah pusat.

"Ini concern kami. Saya pernah berada di pemerintahan daerah dan kami tidak ditegur dalam urusan-urusan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil. Pelayanan kesehatan untuk anak usia dini. Kami ditegur pemerintah pusat kalau belanjanya belum habis, kami ditegur kalau uangnya mampir di bank akan tetapi kami tidak ditegur untuk isu-isu kesra," tutur dia. 

Ke depan, Anies berjanji akan membuatkan sistem sehingga setiap bupati, wali kota, maupun gubernur punya indikator-indikator kesehatan yang harus dipenuhi di wilayah masing-masing.

2. Anies bakal optimalkan konsumsi ikan ketimbang susu

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berkampanye di Lampung. (Dokumentasi tim media AMIN)

Anies menilai, dalam penanganan stunting perlu mempertimbangkan kondisi kesehatan masyarakat itu sendiri. Ia mencontohkan, pemberian susu bisa menjadi bumerang bagi anak-anak yang menderita intoleransi laktosa atau lactose intolerance.

Ketimbang susu atau bahkan sumber pangan hasil impor, Anies menyoroti Indonesia yang kaya dengan hasil laut.

"Kita punya sumber pangan dari laut yang banyak sehingga nutrisinya, ya, bukan harus jenis susu. Kalau dari susu nanti pabrik-pabrik susu yang akan hidup dari proyek ini. Tapi kalau kita dorong ikan, maka kita akan dapat ikan itu di semua tempat dengan mudah," tutur Anies.

“Di danau dapat, di laut dapat, dan harganya terjangkau, aksesnya mudah. Bila anak dibiasakan dari awal untuk makan makanan sehat yang produksinya di dalam negeri dengan mudah, maka ke depan dia terlatih untuk tidak menjadi konsumen impor-impor luar,” katanya.

3. Program makan siang gratis butuh anggaran Rp400 triliun yang diambil dari pajak

Calon Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Calon Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. (IDN Times/TKN Prabowo-Gibran)

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengungkapkan sumber pendanaan untuk menjalankan program makan siang gratis bakal diambil dari APBN. Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, mengatakan, apabila program itu diwujudkan, maka dibutuhkan anggaran sekitar Rp400 triliun. 

"Yang pertama, itu ada satu peraturan yang kita tinggal ubah satu pasal. Kalau itu kita ubah satu pasal, itu Rp104 triliun bisa kita rilis dari situ. Belum bisa saya share, karena siapa tahu itu nanti disampaikan Mas Gibran di debat. Tapi belum bisa saya share, tapi ada satu peraturan yang bisa diubah," kata Drajad. 

Sementara, Ketua Tim Sukses Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, mengatakan, program makan siang gratis akan membuat stabil harga kebutuhan bahan pokok. Sebab, menurutnya, ada kepastian pembeli kebutuhan pokok, yakni pemerintah.

Selain itu, Rosan menyebutkan bahwa program ini tidak hanya berdampak bagi kesehatan, tetapi juga penambahan sumber daya manusia dan lapangan kerja. 

 


Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Deti Mega Purnamasari
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us