Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arahan Lengkap Presiden Jokowi dalam Penanganan Virus Corona di RI

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar rapat terbatas bersama Tim Gugus Tugas COVID-19. Rapat terbatas tersebut membahas penanganan virus corona atau COVID-19 ke depannya.

"Pagi hari ini, kita ingin dengarkan laporan mengenai percepatan penanganan Covid19 yang dipimpin oleh Kepala BNPB. Tapi sebelumnya saya ingin tekankan beberapa hal penting," kata Jokowi mengawali rapat.

Rapat terbatas yang juga diikuti oleh menteri kabinet ini dilakukan secara online dan disiarkan langsung melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, pada Kamis (19/3).

Lalu, apa saja arahan terbaru Presiden Jokowi untuk mengatasi virus corona ya? 

1. Social distancing untuk mencegah penularan virus corona semakin luas

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Langkah prioritas pertama pemerintah saat ini, ujar Jokowi, adalah menggalakkan social distancing. Jokowi menuturkan, kebijakan social distancing itu diterapkan pemerintah agar mencegah penyebaran virus corona semakin meluas. Oleh karena itu, kata dia, penting untuk mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lainnya.

"Kita terus menggencarkan sosialiasi untuk menjaga jarak, social distancing dan mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran. Tiga hal ini penting dan kita ulangi, mengurangi mobilitas orang, menjaga jarak, mengurangi kerumunan yang membawa risiko," ujar Jokowi.

2. Jokowi minta masyarakat untuk saling jaga jarak di mana pun berada

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersiap memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (28/2/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersiap memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (28/2/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jokowi meminta agar kebijakan untuk belajar, bekerja, serta beribadah di rumah tidak dijadikan kesempatan pergi berlibur. Menurut dia, di beberapa tempat pariwisata justru semakin ramai setelah kebijakan tersebut dikeluarkan.

"Saya lihat satu minggu kemarin di Pantai Carita, di Puncak, lebih ramai dari biasanya, sehingga hal ini akan memunculkan sebuah keramaian yang berisiko memperluas penyebaran COVID-19," ujar Jokowi.

Dia lalu meminta kepada Tim Gugus Tugas COVID-19 agar memperketat area publik, seperti transportasi umum atau bandara.

"Saya minta diterapkan secara ketat menjaga jarak di area publik, termasuk dalam transportasi publik, di bandara, stasiun, pelabuhan, terminal bus, untuk cegah penularan," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga jarak dimana pun berada. Seperti bekerja di kantor maupun di rumah.

"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah betul-betul harus kita sampaikan terus. Sehingga betul-betul bisa dijalankan secara efektif di lapangan. Tetapi kita harus tahu juga bahwa yang bekerja di lapangan dan di kantor tetap saling menjaga jarak," ungkapnya.

3. Tokoh agama juga diminta cegah penyebaran virus corona

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebelum memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (28/2/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebelum memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (28/2/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jokowi meminta tokoh agama turut diajak mencegah penyebaran virus corona, terutama di acara-acara keagamaan. Alasannya, acara keagamaan yang melibatkan banyak orang akan lebih rentan terinfeksi virus corona.

"Saya minta gugus tugas untuk mengajak tokoh keagamaan untuk mencegah potensi penyebaran. Kita harus mengevaluasi penyelenggaraan acara keagamaan yang libatkan banyak orang," ujar Jokowi.

4. Jokowi minta alat rapid test diperbanyak dan protokol kesehatan diperjelas

Suasana di RSPI, Jakarta Utara, Minggu 15 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Suasana di RSPI, Jakarta Utara, Minggu 15 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Melihat penyebaran virus corona sudah semakin luas, pemerintah pun akan segera menerapkan rapid test, dimana spesimennya akan diambil melalui darah bukan kerongkongan.

Jokowi menuturkan, rapid test digunakan agar pemerintah bisa mendeteksi lebih awal orang yang terinfeksi virus corona atau COVID-19. Selain minta alat diperbanyak, Jokowi juga menginginkan agar tempat untuk melakukan tes turut diperbanyak.

"Saya minta alat diperbanyak dan diperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit, baik pemerintah, BUMN, Pemda, RS TNI Polri, dan swasta, dan lembaga riset yang dapatkan rekomendasi Kemenkes," kata Jokowi.

Tak hanya itu saja, Jokowi juga memerintahkan agar alur protokol kesehatan lebih diperjelas, dan mudah dipahami. Nantinya, kata Jokowi, masyarakat harus tahu apa yang dilakuka jika diminta untuk isolasi diri.

"Ini penting, terkait hasil rapid test, apakah dengan karantina mandiri atau memerlukan layanan RS. Protokol kesehatan yang jelas," ujar Jokowi.

5. Penanganan virus corona, pemerintah siapkan Wisma Atlet dan RS di Pulau Galang

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Selanjutnya, Jokowi mengingatkan agar rumah sakit rujukan sudah menyiapkan rencana layanan apabila ada kondisi darurat. "Siapkan kontingensi plan layanan RS, baik RS rujukan, atau mobilisasi RS lain, baik BUMN, TNI, Polri atau RS, atau RS darurat apabila diperlukan," ungkap Jokowi.

Bila diperlukan, Jokowi menyebut bahwa Wisma Atlet yang terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat, bisa digunakan karena kapasitasnya yang besar.

"Bila diperlukan bisa manfaatkan Wisma Atlet di Kemayoran, kapasitas cukup besar 15.000 dan hotel BUMN bisa dipakai," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, kontigensi plan penanganan virus corona harus segera disiapkan. Tak hanya di ibu kota, di daerah pun juga disiapkan.

"Rencana kontingensi ini harus disiapkan di daerah, termasuk percepatan pembangunan RS di Pulau Galang di Kepulauan Riau," kata Jokowi.

6. Pemberian insentif kepada tenaga medis yang merawat pasien COVID-19

Pos pemantauan virus corona RSPI Sulianti Saroso (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Pos pemantauan virus corona RSPI Sulianti Saroso (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Selanjutnya, Jokowi juga akan memberikan insentif kepada para tenaga medis, seperti perawat dan dokter yang menangani pasien terinfeksi virus corona atau COVID-19. Ia juga sudah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyiapkannya.

"Ini juga pemberian insentif bagi para dokter, perawat, dan jajaran rumah sakit yang bergerak dalam penanganan COVID-19," tutur Jokowi.

Selain pemberian insentif, Jokowi juga ingin adanya perlindungan maksimal bagi tenaga medis. Jokowi meminta menterinya agar mengecek persediaan alat perlindungan diri (APD) para tenaga medis.

"Saya ingin perlindungan maksimal pada para dokter, tenaga medis, dan jajaran di rumah sakit yang layani pasien yang terinfeksi COVID-19, pastikan ketersediaan APD karena mereka berada di garis terdepan sehingga tak terpapar," ucapnya.

7. Jokowi minta ekspor masker dihentikan

Suasana di dalam pabrik produksi masker dan alat pelindung diri. (IDN Times/Zainul Arifin)
Suasana di dalam pabrik produksi masker dan alat pelindung diri. (IDN Times/Zainul Arifin)

Melihat Indonesia sudah darurat virus corona, Jokowi meminta kepada menterinya agar kebutuhan alat kesehatan terpenuhi, seperti masker dan hand sanitizer. Tak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan agar ekspor masker dihentikan.

"Saya minta kebutuhan alat kesehatan seperti makser dan hand sanitizer dipastikan tersedia, kita untuk ekspor masker dan alat kesehatan yang diperlukan lebih baik disetop dan dipastikan stok dalam negeri cukup," ujar Jokowi.

8. Jokowi ingin ketersediaan bahan pokok mencukupi

(Dok. Biro Pers Kepresidenan)
(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selain alat kesehatan, Jokowi juga meminta menterinya untuk memastikan ketersediaan bahan-bahan pokok masih aman. Usai meninjau Gudang Bulog kemarin, Jokowi menyampaikan bahwa stok beras lebih dari cukup.

"Saya kira Maret ini banyak daerah panen raya. April juga masih ada panen raya sehingga penyerapan Bulog diatur," tutur dia.

Lalu, Jokowi meminta Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto untuk menjalankan kebijakan insentif ekonomi, terutama untuk pelaku UMKM. Jokowi meminta agar Airlangga melihat dampak yang diterima pelaku UMKM.

"Saya minta Menko Ekonomi jalankan kebijakan insentif ekonomi utamanya untuk pelaku usaha, lebih khusus lagi pelaku UMKM yang terkena dampak. Walau ada kebijakan pengurangan interaksi, saya harap pelaku UMKM bisa maksimalkan pelayanan online," Jokowi menambahkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
Jumawan Syahrudin
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us